Kabupaten Buleleng Miliki 503 Guru Penggerak Sebagai Agen Perubahan Dunia Pendidikan
Buleleng, (Metrobali.com)
Kabupaten Buleleng patut berbangga karena saat ini telah memiliki total 503 orang guru penggerak yang siap menjadi agen – agen perubahan dalam dunia pendidikan di Buleleng.
Mewakili Penjabat Bupati Buleleng, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika, S.Pd., M.M., secara resmi membuka kegiatan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 10 yang diselenggarakan di SMK Negeri 3 Singaraja, pada Sabtu (26/10/2024).
Kadis Astika saat membacakan sambutan Penjabat Bupati Buleleng menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang turut menyukseskan kegiatan lokakarya 7 panen hasil belajar program guru penggerak angkatan 10 ini, baik tim dari Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Bali, Disdikpora, maupun peserta pelatihan pendidikan guru penggerak angkatan 10 yang luar biasa.
Guru penggerak bukan hanya seorang pendidik di kelas, tetapi juga agen perubahan yang akan menginspirasi, memotivasi, dan menggerakkan komunitas belajar di sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Sebelumnya, Kabupaten Buleleng telah memiliki 221 orang guru penggerak dari angkatan 2, 5, 7 dan 9, sementara guru penggerak angkatan 10 sebanyak 222 orang, sehingga total guru penggerak yang ada saat ini berjumlah 503 orang.
Secara pribadi Kadis Astika juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta program Guru Penggerak.
“Program Guru Penggerak ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi guru. Saya berharap melalui kegiatan ini, para guru dapat terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi peserta didik,” ujarnya.
Seusai pembukaan, Kadis Astika melakukan penandatangan komitmen guru penggerak, dimana komitmen ini untuk mewujudkan peran utama dalam membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka. Guru Penggerak tidak hanya mengajar, tetapi juga memotivasi siswa untuk terus belajar, berinovasi, dan bersemangat dalam mencapai tujuan mereka serta membantu mengidentifikasi kebutuhan siswa, mengembangkan keterampilan, serta memberikan dukungan dan dorongan dalam proses pembelajaran.
Lebih lanjut, Lokakarya 7 angkatan 10 ini menjadi ajang bagi para guru penggerak untuk berbagi pengalaman, praktik, serta pameran hasil inovasi yang telah mereka lakukan di sekolah masing-masing.
Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk saling belajar dan memotivasi satu sama lain dalam rangka mewujudkan visi pendidikan yang berkualitas. GS