Kabupaten Buleleng Gelar Lomba Ogoh-Ogoh Diikuti 33 Peserta
Buleleng, (Metrobali.com)
Di Kabupaten Buleleng pelaksanaan lomba ogoh-ogoh diikuti 33 peserta dari 9 kecamatan se Kabupaten Buleleng. Digelarnya lomba ogoh-ogoh untuk meningkatkan semangat dan kreatifitas para Yowana Desa Adat, agar budaya dan tradisi tetap lestari serta menjadi daya tarik wisata budaya yang berdampak pada multiflier effek bagi perekonomian.
Kepala Bidang Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Ayu Sri Susantiani,SE.,MAP atas seijin Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng menyebutkan penilaian lomba Ogoh-ogoh di Kecamatan Sukasada dimulai pada Selasa, 15 Maret 2022, selanjutnya di Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan pada Jumat, 18 Maret 2022, untuk di Kecamatan Tejakula pada Sabtu, 19 Maret 2022, di Kecamatan Banjar pada Senin, 21 Maret 2022, di Kecamatan Seririt pada Selasa, 22 Maret 2022, di Kecamatan Busungbiu pada Rabu, 23 Maret 2022, di Kecamatan Gerokgak pada Kamis, 24 Maret 2022 serta di Kecamatan Buleleng pada Jumat, 25 Maret 2022.
“Dari 33 peserta akan dicari 3 terbaik ditiap kecamatan dan dipilih 1 untuk mewakili lomba ke tingkat kabupaten. Selanjutnya 3 terbaik itu akan dipilih dalam lomba tingkat kabupaten.” Jelas Ayu Sri Susantiani, pada Senin, (14/3/2022) diruang kerjanya.
Diungkapkan juga, bahwa untuk hadiahnya sumber dananya dari Pemerintah Provinsi Bali. Dimana untuk 3 terbaik dimasing-masing kecamatan mendapat Rp. 5 juta, untuk tingkat kabupaten juara 1 mendapat Rp. 50 juta, juara 2 sebanyak Rp. 35 juta dan juara 3 sebesar Rp. 25 juta.
“Kriteria unsur penilaian lomba yaitu keunikan tema, teknik kontruksi, komposisi, karakter, ekspresi, proporsi, harmonisasi warna dan kreatifitas ogoh-ogoh tersebut. Selain itu tim penilai atau juri sudah disiapkan dimasing-masing kecamatan, terdiri dari unsur seniman, pemerintah kecamatan, majelis desa adat kecamatan untuk lomba tingkat kecamatan dan pemerintah kabupaten, MDA kabupaten untuk tingkat kabupaten. Penilaiannya pun di tempat, tidak di arak atau digotong untuk menghindari keramaian karena kita masih dalam pandemi Covid-19.” tandasnya. GS
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.