jokowi 3

Jakarta (Metrobali.com)-

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut nomor urut dua yang diperolehnya bersama calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dalam Pilpres 2014 sebagai sebuah keseimbangan.

“Nomor dua simbol keseimbangan,” kata Jokowi di sela-sela Rapat Pleno Terbuka Penetapan Nomor Urut Capres-Cawapres di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Minggu (1/6).

Menurut Jokowi, keseimbangan yang dimaksudnya adalah bahwa di dunia ini segalanya diciptakan berpasangan.

“Keseimbangan itu ada capres ada cawapres, ada mata kanan ada mata kiri, ada tangan kanan ada tangan kiri,” ujar Jokowi.

Dia lantas mengatakan bahwa untuk merealisasikan keseimbangan dalam kehidupan bangsa Indonesia ke depan, maka masyarakat harus memilih nomor dua.

“Untuk menuju kepada Indonesia yang penuh keseimbangan, pilihlah nomor dua,” ujar Jokowi.

Pada hari Minggu, kedua pasangan capres-cawapres melakukan pengundian nomor urut Pilpres 2014. Pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla memperoleh nomor urut dua dalam Pemilu Presiden 2014, sesuai keputusan Rapat Pleno Terbuka Penetapan Nomor Urut yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat di Jakarta, Minggu.

Pengundian nomor urut diselenggarakan KPU dengan cara mempersilahkan para calon wakil presiden (Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa) untuk lebih dulu mengambil bola bertuliskan angka-angka dalam sebuah kotak. Cawapres yang memperoleh nomor bola lebih besar, maka pasangan capresnya berhak mendapat kesempatan mengambil kotak nomor urut lebih dulu.

Pada kesempatan itu Jusuf Kalla memperoleh bola nomor delapan, sedangkan Hatta Rajasa memperoleh bola nomor empat, sehingga Ketua KPU Husni Kamil Manik mempersilahkan Jokowi mengambil nomor urut lebih dulu, disusul Prabowo Subianto.

Ketika dibuka bersamaan, Jokowi-JK mendapatkan nomor urut dua, sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh nomor urut satu.

Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan kepastian nomor urut akan menjadi dasar dalam penghitungan dan penetapan daftar calon, dan daftar penyusunan surat suara pilpres.

Husni berharap kedua pasangan dapat menjalankan jadwal kampanye dari 4 Juni hingga 5 Juli dengan sebaik-baiknya dengan tidak melakukan tindakan-tindakan negatif yang merugikan pasangan lain. AN-MB