jokowi jk 1

Jember (Metrobali.com)-

Calon wakil presiden M Jusuf Kalla menegaskan jika pasangan Jokowi Widodo -Jusuf Kalla diberi amanah memimpin bangs, maka Indonesia akan bisa mencapai swasembada gula hanya dalam waktu dua-tiga tahun.

“Insya Allah, Jokowi-JK sanggup lakukan swasembada gula hanya dalam waktu dua-tiga tahun. Saya yakin bisa, dan itu sudah pernah saya lakukan (2008). Begitu dilantik, langsung saat itu saya kerjakan,” kata Jusuf Kalla saat berdialog dengan para petani tebu di Tanggul Pucuan, Jember, Jatim, Selasa (17/6).

Ia melakukan dialog dengan para petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) dan mendengarkan keluhan terkait, pengadaan bibit tebu, pupuk hingga harga jual dan produksi yang menurun.

Lebih lanjut Jusuf Kalla menjelaskan persoalan yang dikeluhkan para petani tebu persis seperti pada tahun 2004 saat dirinya menjabat sebagai wakil presiden. Kemudian dengan kebijakan yang diambilnya yakni pemberian bibit tebu jenis unggul, subsidi pupuk dan revitalisasi pabrik gula, maka akhirnya pada tahun 2008 produksi bisa meningkat tajam.

“Jadi sebenarnya saya tidak janji, karena sudah pernah melakukannya dan bisa,” kata Kalla yang disambut tepuk tangan meriah ribuan petani tebu.

Menurut cawapres Kalla, menyelesaikan persoalan pertanian sebenarnya gampang selama tidak memiliki kepentingan lain. Persoalan utamanya adalah meningkatkan produktifitas, ketersediaan pupuk dan pemasaran.

“Menyelesaikan peroalan pertanian ini gampang, selama tidak ada niat jelek. Saya tidak janji, karena sudah saya laksanakan,” katanya.

Kalla menjelaskan semua persoalan soal gula diawali dengan adanya kesepakatan IMF. Untuk itu perlu dibuat kebijakan yang bisa melindungi para petani.

“Semua harus bekerja bersama-sama, pabrik juga harus terbuka, jangan dikuasai ‘sembilan samurai’, dikuasai oleh para mafia. Ini harus kita berantas para mafia,” Jusuf Kalla.

Tolong petani Sebelumnya Ketum APTRI Arum Sabil mengharapkan cawapres Kalla bisa kembali melakukan langkah-langkah menolong petani tebu sebagaimana yang pernah dilakukannya.

“Dalam tiga tahun terakhir ini, setelah pak JK tidak menjadi wapres lagi, kami petani tebu terkesan dibiarkan dan diabaikan pemerintah,” kata Arum.

Lebih lanjut Arum menjelaskan disaat Jusuf Kalla menjadi menteri perdagangan membuat keputusan bea masuk gula sebesar 20 persen dimana sebelumnya nol persen, langsung impor turun.

Kemudian tambah Arum saat menjadi wapres, Jusuf Kalla melakukan gerakan revitalisasi perkebunan tebu rakyat dan revitalisasi pabrik-pabrik gula. Produksi langsung meningkat.

“Jadi seperti itu yang petani tebu inginkan,” kata Arum. AN-MB