Foto: Ketua DPW PSI Provinsi Bali Bro Nengah Yasa Adi Susanto.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali Bro Nengah Yasa Adi Susanto mengingatkan Bali sebagai daerah yang minoritas berada dalam posisi berbahaya ketika ada calon pemimpin atau calon presiden (capres) yang suka memainkan isu-isu SARA dan politik identitas.

“Kalau pemimpin kita adalah sosok yang sering memainkan isu SARA dan politik identitas maka akan membahayakan dan merugikan Bali ke depannya karena kita ini minoritas,” kata Adi Susanto, saat dihubungi Rabu (5/10/2022).

Ia menegaskan bangsa Indonesia ini butuh pemimpin yang nasionalismenya tinggi, mampu menjaga keberagaman dan persatuan bangsa, sosok pemimpin yang tidak pernah memainkan isu-isu SARA dan politik identitas untuk mencapai tujuannya. Sosok itu dinilai ada pada diri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Karena itulah DPP PSI resmi mendeklarasikan dan mengumumkan mendukung sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2024. Pengumuman Ganjar Pranowo sebagai capres ini merupakan hasil dari Rembuk Rakyat “Mencari Penerus Jokowi” yang diselenggarakan PSI sejak akhir Februari lalu.

Ganjar Pranowo dinilai sebagai sosok yang paling tepat melanjutkan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi. “Kita butuh presiden yang tidak memainkan isu-isu SARA dan politik identitas, tentunya orang itu ada pada Pak Ganjar Pranowo bukan yang lain. Kami lihat Pak Ganjar Pranowo ini seperti 11/12 dengan Pak Jokowi,” kata politisi PSI asal Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem yang juga akrab disapa Jro Ong itu.

Dengan mendukung Ganjar Pranowo artinya dengan kata lain juga bisa menyelamatkan Bali dari ancaman politik identitas dan isu SARA. “Kita minoritas kita berharap pemimpin yang tidak mengedepankan isu-isu SARA dan politik identitas seperti yang terjadi pada Pilgub di Jakarta bagaimana polarisasi terjadi di sana. Kami tidak ingin polarisasi jilid 2 terjadi. Akan sangat membahayakan kalau orang yang selalu memainkan politik identitas menjadi pemimpin di Indonesia. Tentu kita menolak itu,” tegas Adi Susanto.

Adi Susanto kembali menegaskan komitmen dan garis perjuangan PSI yang sangat menentang politik identitas. “Siapapun pemimpin yang menonjolkan politik identitas, membuat polarisasi di masyarakat ya tentu kami tidak akan dukung,” tegas Adi Susanto yang juga seorang advokat ini.

Mengenai dukungan PSI kepada Ganjar sebagai Capres, Adi Susanto mengungkapkan sebenarnya itu bukan keputusan PSI saja, tapi keputusan masyarakat umum yang ikut polling Rembuk Rakyat “Mencari Penerus Jokowi” yang diselenggarakan PSI sejak akhir Februari lalu.

“Kita hanya fasilitator, kemudian partisipasi masyarakat luas kita libatkan disana dan hasilnya 50 persen lebih menginginkan Ganjar Pranowo sebagai Capres. Kita juga sangat bersyukur karena Bali juga melihat sosok Ganjar layak menjadi Presiden meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi,” pungkas Adi Susanto.

Seperti diberitakan sebelumnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mendeklarasikan dan mengumumkan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2024.

“Dari hasil Rembuk Rakyat itu, kami mengumumkan bahwa Partai Solidaritas Indonesia akan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PSI 2024,” ungkap Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, dalam keterangan persnya, Senin (3/10/2022).

Grace Natalie mengungkapkan Rembuk Rakyat sendiri adalah mekanisme yang dibuat oleh PSI untuk menjaring nama-nama calon presiden yang akan didukung PSI untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Sejak awal, Mas Ganjar unggul dibanding kandidat lain. Selain itu PSI juga melihat Mas Ganjar sebagai sosok paling pas untuk melanjutkan kerja-kerja yang selama ini sudah dilakukan Pak Jokowi dalam memajukan Indonesia,” terang  Grace Natalie.  (ian)