Jenasah PMI Tiba di Rumah Duka di Tegalcangkring
Jembrana (Metrobali.com)
Jenazah PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang bekerja di Jepang akhirnya tiba di rumah duka di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Sabtu (8/2/2025) malam. I Nyoman Sudiarna (51) mengalami kecelakaan kerja di Jepang dan meninggal dunia.
Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) pasa Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Nakerprin) Jembrana, I Putu Agus Arimbawa menyampaikan proses pemulangan jenazah PMI asal Tegalcangkring berjalan lancar. “Almarhum meninggal dunia karena kecelakaan kerja di Jepang,” ujar Agus, Minggu (9/2/2025).
Selain dirinya mewakili Plt Kadis Nakerprin dan pihak keluarga, penjemputan jenasah di Bandara Ngurah Rai, Bali juga dihadiri sejumlah pihak seperti Ketua Umum Puskor Hindunesia, Ida Bagus Ketut Susena, perwakilan dari Pemprov Bali serta BP3MI Bali.
Jenazah menurutnya, tiba di Bandara Ngurah Rai Bali sekitar pukul 17.50 Wita dan kemudian dilanjutkan dengan proses administrasi hingga clearing dokumen di Terminal Cargo Internasional serta dilanjutkan dengan penyerahan ke pihak keluarga, Puskor Hindunesia dan BP3MI sekitar pukul 19.07 WITA.
“Kita dari Pemkab Jembrana memfasilitasi ambulance untuk pulang ke rumah duka. Sampai di rumah duka sekitar pukul 21.45” terangnya.
Di rumah duka, jenazah disambut sanak keluarga, kerabat hingga krama adat setempat. “Penyerahan jenazah oleh petugas BP3MI Bali kepada pihak keluarga,” sebutnya.
Dari keterangan pihak keluarga, prosesi upacara pengabenan rencananya akan dilaksanakan pada Jumat, 14 Pebruari 2025 mendatang.
Pihaknya menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga korban mengingat almarhum adalah pahlawan devisa. “Tentunya juga kami mendoakan agar upacara pengabenan berjalan lancar,” imbuhnya.
Mewakili Plt Kadis Nakerprin Pemkab Jembrana, dirinya menghimbau masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri agar mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku. Sehingga ketika terjadi sesuatu di tempat kerja di luar negeri tidak mengalami kesulitan dalam penanganannya. (Komang Tole)