Jembrana (Metrobali.com)
Program Jembrana Satu Data Dari Desa rencananya akan dilaunching di bulan September 2022. Sejumlah persiapan telah dilakukan dan Pemkab Jembrana berharap launching program Jembrana Satu Data Dari Desa bisa dilakukan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Launching program Jembrana Satu Data Dari Desa dari informasi akan mengambil momen rencana ground breaking pembangunan mega proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk pada 10 September 2022 di wilayah Persil, Kecamatan  Pekutatan oleh Presiden RI, Jokowi.
Terkait hal ini, Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat dikonfirmasi, membenarkannya. Dan dari hasil koordinasi, ground breaking jalan tol Mengwi-Gilimanuk rencananya akan dilaksanakan pada Saniscara Prangbakat bulan depan tanggal 10 September 2022.
“Rencananya oleh Bapak Presiden. Di momen in saya akan menitipkan barang kita yakni Jembrana Satu Data Dari Desa. Kami ingin Presiden Jokowi langsung yang melaunching pada hari itu juga” ujar Bupati Tamba, belum lama.
Hal tersebut menurutnya bertujuan agar program Jembrana Satu Data dari Desa ini benar-benar menjadi barang pertama di Indonesia dan paling update. Karena ada banyak hal di program tersebut, mulai dari data masyarakat, sampah dan segala hal lainnya ada disana.
“Saat ini kita masih proses. Kita masih berbenah agar nantinya saat dilaunching benar-benar siap. Kami harap dan sudah minta kepada pihak lingkungan Presiden agar program ini nanti bisa dilaunching Bapak Presiden. Semoga saja bisa” harapnya.
Masih kata Bupati Tamba, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan pihak jalan tol. Dan saat ground breaking Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk tetap dilaksanakan persembahyangan.
Kedatangan Presiden Jokowi diakuinya masih belum bisa dipastikan. Mengingat jadwal kegiatannya yang sangat padat. Sehingga dirinya harus menunggu kabar lebih lanjut.
Disinggung terkait proses ganti untung kepada masyarakat yang terdampak?, Bupati Tamba mengatakan bahwa tim appraisal masih bekerja. Dan juga ground breaking dilaksanakan di atas tanah negara di wilayah Kecamatan Pekutatan.
“Yang diground breaking ini tanah Perusda Provinsi (Bali). Untuk tanah masyarakat masih menunggu appraisal” pungkasnya. (Komang Tole)