forum akademisi Bali

Denpasar (Metrobali.com)-

Sejumlah Akademisi dari seluruh Bali memberikan dukungan intelektual dan moral untuk presiden dan wakil presiden RI periode 2014-2019.

Forum yang dinamakan forum akademisi Bali ini diinisiasi oleh Profesor Dr I Made Bhakta, jelang pelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla yang akan dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2014 mendatang.

Menurut mantan Rektor Universitas Udayana ini, dukungan yang dilakukan oleh para akademisi ini didasari  dukungan moral dan pemikiran yang positif baik secara langsung atau pun tertulis.

Imbuhnya, bagi kami dukungan intelektual Bali, pembangunan tidak mencabut atas dasar budaya kepentingan investor mengalahkan kepentingan rakyat yang nantinya akan mencabut akar budaya masyarakat Bali. Kita ingin memberikan pemikiran pembangunan yang bernuansa budaya khususnya di Bali.

Sebagai seorang akademisi, Bhakta mengungkapkan bahwa setiap akademisi berkewajiban mengawal program yang pro rakyat karena itu tugas para akdemisilah yang mengingatkan pemerintahan yang baru tersebut.

Bertempat di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Jumat (17/10) siang, pernyataan dukungan yang dibacakan oleh Profesor Wimpie ini memuat 10 butir pernyataan dukungan intelektual dan moral sebagai berikut: pertama, bertekad mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Kedua, menentang dengan pasti setiap peraturan atau undang-undang atau kebijakan yang memungkinkan terjadinya perpecahan wilayah NKRI atas dasar kedaerahan, kesukuan atau agama.

Ketiga, menentang dengan satu hati setiap peraturan atau undang-undang atau kebijakan yang memungkinkan timbulnya perbedaan mayoritas dan minoritas atas dasar apapun.

Keempat, mendukung pemerintah baru untuk lebih memperhatikan pembangunan kebangsaan dan karakter manusia Indonesia.

Kelima, meminta pemerintah baru mengambil tindakan tegas terhadap setiap pelaku perbuatan anarkis dan intoleran yang mengganggu ketenangan dan rasa nyaman masyarakat.

Keenam, mendukung hak rakyat dalam memberikan suara secara langsung untuk memilih kepala daerah dan presiden.

Ketujuh, mendukung pemerintah menegakkan pelaksanaan hukum kepada semua orang yang melakukan pelanggaran tanpa perbedaan atas dasar apapun.

Kedelapan, mendukung setiap program pro rakyat yang dilaksanakan oleh pemerintah khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan, harkat, dan martabat rakyat yang tergolong miskin.

Kesembilan, mengkritisi setiap kebijakan yang cenderung tidak pro rakyat apalagi yang pro pemilik kapital yang semata-mata hanya ingin meraup keuntungan sebesar-besarnya dan mengorbankan kepentingan rakyat dan negara.

Kesepuluh, mengawal dan membela kepemimpinan presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla secara intelektual dan moral dari berbagai gangguan yang berniat buruk menghambat karya pro rakyatnya.SIA-MB