Foto: Anggota DPR RI Dapil Bali yang juga Anggota Badan Sosialisasi MPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) S.H.,M.H.,M.Kn.

Badung (Metrobali.com)-

Ancaman polarisasi, politik indentitas dan ancaman isu SARA (Suku, Ras, Agama) dikhawatirkan masih saja menghantui dan mewarnai perhelatan Pemilu 2024 baik Pilpres, Pileg dan Pilkada Serentak. Karena itu perlu upaya terus menerus mengingatkan dan menyadarkan semua elemen bangsa untuk mengutamakan persatuan dalam perbedaan dan melawan setiap upaya memecah belah bangsa.

Untuk itu menurut Anggota DPR RI Dapil Bali yang juga Anggota Badan Sosialisasi MPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) S.H.,M.H.,M.Kn., segenap elemen bangsa harus kembali mengedepankan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Bhineka Tunggal Ika, mengutamakan harmoni dalam keberagaman.

“Selaku praktisi politik saya mengingatkan kita harus mengedepankan Bhineka Tunggal Ika. Apa itu Bhineka Tunggal Ika? Kita harus mewujudkan keharmonisan dalam perbedaan, kedepankan politik keberagaman,” kata wakil rakyat yang akrab disapa Gus Adhi ini kepada wartawan usai mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI di kalangan generasi muda bekerjasama dengan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kabupaten Badung yang digelar di 100 Sunset Hotel, Jalan Sunset Road, Badung, Bali, Jumat (24/6/2022) melibatkan KNPI se-Bali, organisasi kepemudaan lainnya, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda.

Empat pilar yang disosialisasikan yaitu, Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Gus Adhi yang merupakan Anggota Komisi II DPR RI ini menegaskan politik indentitas bukanlah hal yang tepat dalam membangun bangsa ini. Politik identitas dan juga isu-isu SARA jelas tidak membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk mencegah politik identitas dan juga politisiasi isu-isu SARA, kata Gus Adhi, kuncinya adalah kembali kepada nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Seperti diketahui Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara Indonesia, yang tertulis pada pita burung Garuda Pancasila.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Semboyan ini dipakai sebagai gambaran persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Indonesia sendiri terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Karenanya fungsi mendasar Bhinneka Tunggal Ika adalah landasan persatuan dan kesatuan.

“Ingat Bhinneka Tunggal Ika dan bagaimana kita mewujudkan keharmonisan dalam perbedaan. Menjaga keberagaman suku budaya, membangkitkan ekonomi, ini yang penting. Keberagaman ini juga keunikan kita yang negara lain tidak miliki,” kata Sosok wakil rakyat berhati mulia, gemar berbagi dan dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.

“Perpecahan harus kita hindari. Dalam gerakan politik kita tidak boleh mengedepankan unsur SARA dan politik identitas, namun kita kedepankan program kerja dalam pelestarian budaya, program kerja dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, itu yang utama,” sambung Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini.

Gus Adhi menambahkan apa yang dilakukan Partai Golkar melalui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan membentuk poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan tegas menyatakan ajakan untuk melawan politik indentitas merupakan perwujudan Bhineka Tunggal Ika, keberagaman dan sebagai bentuk gerakan yang mengedepankan politik kebangsaan.

“Golkar selalu menjadi partai terdepan dalam keinginannya mewujudkan Indonesia lebih maju, bagaimana kita bergerak lebih cepat melakukan kerja nyata untuk masyarakat. Dan kami dari Partai Golkar sampai saat ini tidak ada kata lain, Calon Presidennya adalah Bapak Airlangga Hartarto. Mudah-mudahan dalam Koalisi Indonesia Bersatu bisa melahirkan wakil dari Bapak Airlangga Hartarto dan meraih kemenangan di 2024,” pungkas politisi Golkar asal Kerobokan, Badung yang juga Ketua Harian Depinas SOKSI dan Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali ini. (dan)