Surabaya (Metrobali.com) –

Kontingen Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia Jawa Timur meraih posisi “runner up” dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional XIII-2013 di Yogyakarta, 25-30 November.

Seksi Publikasi Tim Jatim di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) Yogyakarta, Bambang Bes dalam surat elektronik kepada Antara di Surabaya, Minggu pagi, menyebutkan Kontingen Jatim dalam Pomnas yang ditutup pada Sabtu (30/11) malam itu, meraih 22 medali emas, 21 perak, dan 26 perunggu.

Juara umum masih belum tergoyahkan yakni Kontingen DKI Jakarta yang meraih 39 medali emas, 23 perak, dan 18 perunggu, lalu tim Jatim dan posisi ketiga diduduki Jawa Tengah dengan 17 emas, 10 perak, dan 35 perunggu.

“Even dua tahunan ini akan dilaksanakan di Padang, Sumbar untuk Pomnas 2015,” kata Wakil Ketua Kontingen Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Jatim Edy Mintarto sebagaimana dikutip Bambang Bes.

Edy mengaku cukup puas dengan perolehan akhir medali ini, walaupun dari segi target tidak tercapai, karena Jatim menargetkan 32 medali emas dari 14 cabor yang diikuti, tetapi hasilnya hanya meraih 22 medali emas.

“Tetapi dari sisi klasemen akhir perolehan medali, Jatim naik signifikan dibandingkan dengan posisi pada Pomnas XII dua tahun lalu di Batam, dimana Jatim berada pada posisi kelima,” katanya.

Tidak tercapainya target Jatim itu antara lain akibat “korban” inkonsistensi penerapan aturan yang dijalankan panitia sehingga mencoret banyak atlet Jatim dari cabang sepakbola dan bola voli yang mengakibatkan mundurnya kedua cabor potensial dalam meraih medali.

Cabor lain yang juga tidak mencapai target adalah panahan, futsal, tenis lapangan, basket, catur, tenis, dan karate, namun ada cabor yang melebihi target, yaitu renang dan tenis meja.

“Cabor lain memenuhi target, seperti pencak silat dengan empat emas, bulutangkis dua emas, atletik lima emas, bahkan pencak silat menjadi runner up (4 emas, 2 perak, 3 perunggu) di bawah juara umum DKI (6 emas, 2 perak, 1 perunggu),” katanya.

Penyelenggaraan Pomnas XIII di DIY secara keseluruhan lancar, walaupun sempat diwarnai dengan “protes” dari tim Jatim dan Jabar, bahkan 2-3 cabor dari kedua kontingen itu memilih “WO”. (Ant)

Masduki Attamami