Foto: Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nengah Yasa Adi Susanto yang maju nyaleg ke DPRD Bali dari Dapil Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Selain menyoroti isu ketenagakerjaan, Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nengah Yasa Adi Susanto telah memantapkan langkah maju nyaleg ke DPRD Bali dari Dapil (Daerah Pemilihan) Denpasar mengaku akan memperjuangkan penguatan Lembaga Pengkreditan Desa LPD, mengingat saat ini terdapat lumayan banyak LPD yang bermasalah karena sistem tata kelola tidak bejalan dengan baik yang dikhawatirkan jika tidak ditangani serius bisa membuat LPD mati pelan-pelan.

“Jadi Perda terkait dengan LPD itu, Perda Nomor 3 Tahun 2017 perlu kita revisi agar kedepannya LPD ini berjalan sebagaimana mestinya, terutama terkait dengan fungsi pengawasan, baik di internal maupun di eksternal,” kata politisi PSI yang akrab disapa Bro Adi itu belum lama ini.

Bro Adi yang juga seaorang advokat ini lantas menyayangkan selama ini pengawas ataupun Pamucuk Panureksa itu adalah ex officio, dimana ketuanya adalah Bendesa Adat yang tidak semua paham dengan misalnya pasiva, aktiva, kemudian accounting, management dan lain sebagainya.

“Jadi ini yang membuat banyak permasalahan yang terjadi di LPD. Jadi perlu dirubah atau direvisi terkait dengan fungsi pengawasan ini terutama biaya eksternal juga yang selama ini dilakukan oleh LP LPD, kemudian auditor,” politisi PSI asal Desa Bugbug, Karangasem ini yang juga akrab disapa Jro Ong ini.

Bro Adi mengatakan lebih lanjut bahwa LPD seharusnya diwajibkan diaudit oleh pihak eksternal juga. “Kalau selama ini yang itu tidak diwajibkan. Artinya bahasa Perdanya boleh dilakukan boleh tidak. Sedangkan LP LPD itu perannya tidak maksimal. Jadi mungkin terkait dengan LPD iniyang perlu saya concern nanti itu kita perjuangkan,” kata calon wakil rakyat yang juga akan memperjuangkan akses dana KUR (Kredit Usaha Rakyat) bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali ini.

Di sisi lain, Bro Adi juga menyoroti pentingnya memperkokoh adat dan budaya Bali untuk penguatan Taksu Bali itu sendiri. Sehingga turis-turis yang datang ke Bali bisa terus menikmati adat dan budaya Pulau Dewata.

“Yang paling penting juga bagaimana kita nanti menguatkan Taksu Bali, kemudian memperkokoh adat dan budaya Bali. Karena adat dan budaya Bali ini perlu kita jaga sehingga turis-turis yang datang juga akan terus datang dan menikmati adat dan budaya kita,” pungkas Bro Adi. (wid)