Lautan pemudik di Gilimanuk, Jembrana

Lautan pemudik di pelabuhan Gilimanuk/MB

Jembrana (Metrobali.com)-

Arus mudik Lebaran 2016 memang sudah usai. Namun selama arus mudik berlangsung telah terjadi lima kasus kecelakaan lalu-lintas (laka lantas) di jalur Mudik Kabupaten Jembrana. Bali.

Data di Sat Lantas Polres Jembrana, dari lima lakalantas, dua korban mengalami luka ringan dan tiga diantaranya meninggal dunia (MD). Kecelakaan pertama dialami Sely Marta Anggraeni (24), warga Gilimanuk. Ia meninggal dunia di RSUD Negara setelah mengalami kecelakaan di belakang Puskesmas Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, pada Jumat (1/7).

Kecelakaan kedua yang diduga karena kurang hati-hati juga terjadi di Kelurahan Gilimanuk tepatnya di depan Puskesmas Gilimanuk, pada Senin (4/7). Seorang pemudik dari Jember, Andik Raharjo (25) dilaporkan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Korban yang datang dari arah Denpasar menabrak water Barrier di depan Puskesmas Gilimanuk.

Kecelakaan ketiga mengakibatkan meninggal dunia terjadi pada Sabtu (9/7) di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan. Korban, Yoe Hanson (31), asal Jakarta Barat ini terlibat kecelakaan dengan kendaraan lain ketika hendak menuju Denpasar.

Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Adi Sulistio Utomo ditemui Selasa (12/7) membenarkan adanya lima kasus lakalantas dengan tiga korban meninggal dunia (MD). Menurutnya kedepan pihaknya akan lebih mengintensifkan penjagaan di jalur atau lokasi yang telah memakan korban jiwa tersebut.

Personel akan kita intensifkan lagi di lokasi-lokasi terjadinya MD itu. Sehingga petugas bisa menghimbau pengguna jalan untuk melambatkan kendaraannya ketika memasuki jalur rawan tersebutujarnya.

Pihaknya juga akan memperbanyak memasang spanduk atau baliho himbauan dengan harapan pengendaraan kendaraan dapat lebih berhati-hati. MT-MB