Penandatangan MoU STMIK Primakara dan Pemkab Karangasem terkait pengembangan ekosistem ekonomi digital, di Karangasem, Rabu (2/5/2018).

Denpasar (Metrobali.com)-

Menurut Ketua Yayasan Primakara I Made Artana, selain Denpasar yang sudah cukup berkembang ekosistem ekonomi digitalnya, Karangasem juga mempunyai potensi besar. Untuk itu STMIK Primakara mendorong Pemkab Karangasem agar menggali potensi ekonomi digital di wilayahnya.

Diharapkan hal itu akan menjadi gerakan yang masif di seluruh Bali menguatkan ekosistem digital. Hal itu juga penting mendukung target dan program nasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Indonesia negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggarap pada 2020.

“Karangasem itu bukan artinya nol potensi ekonomi digitalnya. Tapi memang harus digali, diberikan panggung, informasi, dan pendampingan,” kata Artana di Denpasar, Kamis (10/5/2018).

Artana memamparkan ekosistem ekonomi digital di Karangsem mulai tumbuh. Hal ini dibuktikan dengan mulai adanya komunitas ekonomi digital yang juga sudah punya MoU dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Direncanakan pula akan diluncurkan aplikasi smart desa untuk desa-desa di Karangasem.

Contoh lain, di Karangasem ada penggiat ekonom digital yang bisa mengajari anak-anak membuat game mobile skala kecil di android. Untungnya, game ini juga bisa langsung menghasilkan uang. Game ini dibuat dari apa yang trend dan hits. Misalnya dulu ngetren sinetron Ganteng-Ganteng Srigala, maka dibuatkan game tentang itu.

Yang penting adalah harus digali dan ditemukan potensi-potensi lain untuk menumbuhkan dan memupuk ekosistem ekonomi digital ini. “Tentu Primakara sangat mendukung semua program dan inisiasi yang dilakukan baik Pemkab Karangasem maupun komunitas. Tugas Primara juga menghidupkan komunitas digital ini,” tegas Artana.

Bentuk keseriusan STMIK Primakara salah satunya tertuang melalui kerjasama atau MoU (Mutual of Understanding) dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem baik dalam hal Tri Darma Perguruan Tinggi maupun pengembangan ekonomi digital. MoU ini ditandatangani bersama Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2018 lalu.

Pada tahap awal ini, imbuh Artana, STMIK Primakara akan lebih banyak melakukan pendampingan kepada Pemkab Karangasem dan berbagai komunitas atau pelaku ekonomi digital di bumi lahar. “Kalau belum ada pelakunya banyak, kita tumbuhkan dulu ekosistem ekonomi digitalnya. Tapi ini proses jangka panjang. Harus sering dibicarakan dan dipublikasikan ke publik serta harus dijaga,” pungkasnya.

Pemkab Karangasem juga membutuhkan pihak seperti STMIK Prikamara yang bisa mendampingi. Misalnya menyiapkan SDM-nya dan akses teknologinya termasuk kajiannya. Sementara Pemkab mesti menyiapkan gambaran besar atau blue print pengembangan ekonomi digital melalui berbagai instrumen kebijakan dan program.

Pewarta : Widana Daud

Editor     : Hana Sutiawati