Denpasar (Metrobali.com)-

Badan Penyelamat Wisata Tirta Kabupaten Badung, Bali, mengerahkan seluruh personel yang berkekuatan 170 orang untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di pantai saat wisatawan menikmati liburan selama Idul Fitri 1434 H.

“Mereka terpencar pada 22 pos penjagaan sepanjang pantai mulai dari pantai Nusa Dua, Jimbaran, Kuta, Legian hingga pantai yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Tabanan,” kata Koordinator Balawisata Kabupaten Badung I Made Suparka di Pantai Kuta ketika dihubungi Antara, Jumat (9/8).

Ia mengatakan sebanyak 170 petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) itu terbagi dalam dua kelompok kerja, masing-masing bertugas mulai pukul 07.00 hingga 14.00 Wita dan mulai pukul 12.00 hingga 19.00 Wita.

Satu pos pemantauan itu dijaga antara tujuh sampai sepuluh orang, tergantung banyaknya pengunjung baik wisatawan mancanegara, nusantara dan masyarakat setempat.

“Hal serupa juga dilakukan dalam aktivitas keseharian dalam menjaga pantai sehingga wisatawan yang bermain di pantai tidak terjadi hal-hal yang diinginkan,” ujar Suparka.

Suparka menjelaskan, pengunjung ke pantai Kuta dan pantai-pantai sekitarnya terkait liburan panjang Idul Fitri cukup ramai hingga kini tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.

Pihaknya meningkatkan kewaspadaan dengan memantau setiap pengunjung yang bermain di laut, baik hanya sekedar mandi maupun bermain atraksi wisata air berupa selancar di atas gulungan ombak.

Petugas Balawista juga selalu mengingatkan wisatawan dalam dan luar negeri maupun masyarakat setempat yang mandi dan bererenang ke pantai mematuhi ketentuan yang berlaku.

Lokasi yang dipasangi bendera merah merupakan larangan untuk berenang atau melakukan aktivitas karena ombak di sekitar tempat itu sangat dahyat dan membahayakan.

Untuk itu telah dipilih tempat-tempat yang aman berenang, sekaligus lebih mudah bagi petugas Balawista untuk mengawasinya. demikian pula bagi mereka yang baru belajar papan selancar hendaknya mengajak pendamping yang handal.

Hal itu ditekankan, mengingat pelancong yang baru belajar bermain papan selancar, selama ini lebih banyak tanpa pendamping dan memilih gulungan ombak yang besar.

Mereka yang bermain selancar di tengah gulungan ombak di kejauhan cukup sulit dipantau, sementara pengunjung yang berenang juga memerlukan perhatian untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Oleh sebab itu perlu adanya pengertian dan kesadaran para pengunjung dalam mematuhi ketentuan yang berlaku di sepanjang pantai di wilayah nKabupaten Badung, terutama Pantai Kuta, disamping kesiap-siagaan petugas Balawista, ujar Suparka. AN-MB