Buleleng, (Metrobali.com)

Guna menjaga imunitas rekan-rekan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di tengah pandemi Covid-19, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra mengimbau kepada para rekan-rekan ODHA untuk betul-betul rutin dalam mengkonsumsi obat. Dimana, obat Antiretroviral (ARV) telah disediakan oleh pemerintah secara gratis. Hal tersebut disampaikannya usai menyerahkan paket sembako kepada rekan-rekan ODHA yang terdapat di Kecamatan Banjar dan Kecamatan Seririt pada Senin,(13/9).

Sutjidra menjelaskan, ada banyak resiko yang mengancam penderita HIV/AIDS apabila tidak rutin atau berhenti mengkonsumsi obat. Virus yang terdapat dalam tubuh penderita, akan dengan cepat berkembang dan terduplikasi. Jika ini terjadi, keselamatan penderita HIV/AIDS akan lebih terancam.
“Selalu kami mengingatkan kepada penderita HIV/AIDS agar rutin mengambil dan meminum obatnya” jelasnya.
Selain itu, Sutjidra yang juga selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Buleleng itu juga mengatakan sampai saat ini kasus HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng secara kumulatif sudah di angka 2500 kasus. Dari jumlah tersebut sekitar 1900 ODHA sudah mendapat pendampingan.  Pendampingan kepada para ODHA, dilakukan untuk mendorong ODHA agar tetap memiliki semangat, gairah hidup, dan tidak terpuruk akibat HIV/AIDS yang dideritanya.

“Bagi masyarakat (yang bukan ODHA) jangan sampai ada stigma bahwa mereka itu harus dikucilkan atau harus membatasi diri karena menderita HIV/AIDS”tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati yang juga dokter spesialis kandungan itu memberikan beberapa himbauan kepada masyarakat yang bukan penderita HIV/AIDS. Imbauan ini ditujukan utamanya bagi generasi muda. Pertama, jangan melakukan hubungan seksual diluar pernikahan. Serta bagi yang sudah punya pasangan agar setia kepada pasangannya. Yang paling penting, dan paling berisiko yaitu tidak menggunakan narkoba, apalagi dengan jarum suntik secara bergantian.

Dengan tidak melakukan hal tersebut dipastikan kasus HIV/AIDS dapat ditekan perkembangannya.”Sekarang pemakaian narkoba dengan menggunakan jarum suntik yang paling beresiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS”
Adapun sembako yang diserahkan berjumlah 85 paket yang tersebar di beberapa titik. Diantaranya, Puskesmas Banjar I sebanyak 37 paket,  Puskesmas Seririt I sebanyak 38 paket, dan Puskesmas Seririt II sebanyak 10 paket sembako yang diserahkan secara simbolis. (smd).