Foto: Suasana diskusi nasional Eksistensi LPD dalam Pembangunan Perekonomian Desa Adat di Masa Pandemi Covid-19 Menuju Bali Bangkit” bertempat di Gedung PWI Jl. Gatot Subroto Komplek Lumintang Denpasar, Kamis (17/2/2022).

Denpasar (Metrobali.com)-

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan lembaga ekononi di desa adat di Bali yang tidak hanya menopang perekonomian di desa adat namun juga fungsi sosial budaya dan agama. LPD diharapkan menjadi benteng perekonomian di desa adat.

Namun tidak dipungkiri di tengah eksistensi LPD hingga saat ini masih banyak pula persoalan yang membelit LPD. Berangkat dari hal ini Forum Media Peduli LPD mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut peduli menjaga marwah dan eksistensinya dengan menggelar diskusi nasional bertempat di Gedung PWI Jl. Gatot Subroto Komplek Lumintang Denpasar, Kamis (17/2/2022).

Diskusi yang mengacu pada perkembangan lingkungan strategis, serta mengantisipasi perbaikan ekonomi ke depan dengan mengangkat tema “Eksistensi LPD dalam Pembangunan Perekonomian Desa Adat di Masa Pandemi Covid-19 Menuju Bali Bangkit” ini menghadirkan 9 narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Mantan Hakim Konstitusi RI tahun 2015 Dr. I Dewa Gede Palguna, S.H., M.Hum., Mantan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Kapolda Bali yang dalam kesempatan ini diwakili Kepala Bidang Hukum Polda Bali Kombes. Pol. I Gusti Ngurah Rai Mahaputra, S.I.K.

Lalu ada Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Dr. Ketut Sumedana, S.H., M.H., Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Profesor Dr. Drs. I Wayan Ramantha, M.M., Ak.

Kemudian Direktur Utama BPD yang diwakili Kepala Divisi Dana dan Bisnis BPD Bali Ida Bagus Nyoman Ari Suryantara, dari Unsur PHDI Pinandita Drs. I Ketut Pasek Swastika, Unsur MDA Drs. I  Gede Nurjaya, M.M. serta Ketua BKS LPD Drs. Nyoman Cendikiawan, S.H., M.Si.

Ketua Forum Media Peduli LPD I Nyoman Sarmawa dalam sambutannya mengatakan, LPD yang notabene mempunyai peranan begitu besar bagi masyarakat saat ini sedang mengalami ujian. “Kita tidak bisa menutup mata begitu saja,” ujarnya.

Saat ini sejumlah LPD mengalami persoalan, baik dari tata kelola maupun dari segi hukum. Dengan digelarnya diskusi ini mudah-mudahan muncul ide-ide strategi agar LPD tidak terjerat dari sisi hukum. Tidak hanya itu saja, dengan mediasi antar beberapa lembaga ini, diharapkan fasilitas yang dibutuhkan LPD bisa muncul.

“Fasilitas apa saja itu? Yang pertama yaitu disediakannya lembaga penjaminan. Kedua piranti intermediasi,” terangnya.

Acara yang dibuka langsung Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali I GMB Dwikora Putra diikuti Staf BKS LPD dan LP LPD Kabupaten/Kota se-Bali dan beberapa dari unsur mahasiswa.

Forum Media Peduli LPD

Ihwal awal Forum Media Peduli LPD terbentuk, karena mirisnya informasi maupun pemberitaan terkait LPD yang bermasalah dan bahkan beberapa diduga merugikan krama desa yaitu masyarakat. Terdiri dari 8 media siber yaitu Patrolipost.com, Porosinformatif.com, Baliviralnews.com, Baliilu.com, Penabali.com, Porosbali.com, Baliberkarya.com, dan Barometerbali.com.

Disinilah peranan Forum Media Peduli LPD hadir guna mengcounter informasi yang sebagian besar masih apa katanya.  Forum Media Peduli LPD berupaya mendekatkan LPD dengan lembaga yang berwenang di bidang hukum, dari unsur Kepolisian dan Kejaksaan, LPD dengan Majelis Desa Adat, LPD dengan Akademisi, dan tentunya LPD dengan masyarakat. (rls)