Foto: Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana.

Jakarta (Metrobali.com)-

Pariwisata Bali perlahan-lahan mulai bangkit dengan adanya angin segar dibukanya penerbangan internasional dan dalam beberapa waktu ke depan banyak event-event skala internasional akan digelar di Pulau Dewata.

Salah satunya dalam waktu dekat inter parliamentary union (IPU) alias pertemuan parlemen dunia akan digelar di Bali, pada Maret 2022 mendatang.

Dukungan dari kalangan wakil rakyat asa Bali seperti yang dilakukan Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana yang gencar mempromosikan Bali di internasional juga menjadi amunisi pariwisata Bali bangkit.

Supadma Rudana selaku Wakil Ketua BKSAP DPR RI dalam acara pre-COP26 (Conference of the Parties) di Roma, Italia 7-8 Oktober lalu turut menyampaikan intervention dalam acara yang digelar IPU tersebut.

Dalam acara mempersiapkan COP26 di Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya pada November 2021 mendatang itu, Supadma Rudana mempromosikan Bali yang sudah membuka pintu penerbangan internasional.

“Saat itu saya  sekaligus sampaikan undangan untuk para delegasi untuk hadir di Bali pada sidang IPU ke 144 di Pulau Dewata, pada 30 Maret 2022 mendatang,” ujar Supadma Rudana,” Kamis (14/10/2021).

Supadma Rudana mengatakan undangan yang disampaikan di hadapan parlemen dunia tersebut disampaikan karena pariwisata Bali harus dibangkitkan bersama.

“Ini sekaligus untuk promosikan pariwisata Bali kepada dunia, melalui kapasitas kami di Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI, kita dorong mereka (anggota parlemen) hadir ke Bali, ” politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Supadma Rudana mengatakan IPU dari 179 negara akan hadir, sehingga berpeluang menggeliatkan kembali pariwisata Bali.

Supadma Rudana menyebutkan, IPU merupakan wadah bersama para anggota parlemen untuk membicarakan berbagai masalah global dengan isu strategis yang dihadapi dunia sekarang.

“Pertemuan IPU didorong agar ada pengawalan bersama , sehingga berbagai keputusan yang akan diambil dalam forum internasional itu dapat menyelesaikan persoalan global. Misalnya masalah climate change (perubahan iklim) yang selama ini menjadi persoalan serius, yang dihadapi dunia,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI dapil Bali dari Fraksi Demokrat ini.

Kata Supadma Rudana, kalau para delegasi parlemen dari 179 negara bisa hadir semuanya, setidaknya Bali bisa mendapatkan  1.790 tamu asing kelas premium. Artinya mereka yang hadir adalah orang-orang berkelas. Seorang delegasi bisa membawa staf minimal 10 orang.

“Maka kami di BKSAP DPR RI mendorong dan mengawal agar pelaksanaan IPU  Assembly- Bali berjalan lancar,” tegas mantan Anggota Komisi X DPR RI dapil Bali membidangi pariwisata ini.

Dengan kegiatan pertemuan parlemen dunia ini, menurut Supadma Rudana pariwisata Bali akan menggeliat, terutama sektor akomodasi dan jasa lainnya. “Belum lagi akan menyusul kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi G-20. Jadi ini, peluang emas Krama Bali,” tegas Supadma Rudana.

Untuk saat ini, Supadma Rudana menyebutkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap pengendalian Covid-19 di Provinsi Bali  , harus didukung seluruh elemen masyarakat di Bali. Terutama penerapan Prokes (protokol kesehatan), sehingga kasus positif Covid-19 tidak ada lagi.

“Pemerintah di Bali dan stakeholder terkait bekerja keras bersama masyarakat khususnya desa adat. Banyak event kelas dunia akan diboyong ke Bali,” ujar praktisi pariwisata ini. (dan)