Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana bersama Kepala BPTP Bali Dr I Made Rai Yasa menyerahkan bantuan 10 ribu bibit kopi Arabika Kopyol kepada Subak Abian Giri Mertayasa, Desa Plaga, Kec. Petang.

 

Badung, (Metrobali.com)

Kopi menjadi salah satu komoditas perkebunan unggulan Kabupaten Badung yang terdaftar dalam Indikasi Geografis karena memiliki cita rasa yang khas serta telah pula mendapat pengakuan sebagai kopi dengan grade A (specialty) dari Badan Litbang Kopi dan Kakao Jember. Untuk meningkatkan luas tanam dan produksi kopi, Kementerian Pertanian melalui BPTP Bali memberikan bantuan 10 ribu bibit kopi yang disalurkan kepada Subak Abian Giri Mertayasa, bertempat di Br. Auman, Desa Plaga, Kecamatan Petang, Jumat (1/4) lalu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana mengungkapkan, sebelum pandemi Covid 19 produk kopi dari Badung sudah bisa masuk di beberapa hotel berbintang di Bali bahkan ada yang mampu menembus pasar ekspor ke dubai, jerman dan Belanda. Untuk meningkatkan kualitas dan produksi kopi pihaknya melakukan berbagai upaya melalui kegiatan peremajaan kopi seluas 500 hektar tahun 2019 dan menurut rencana 300 hektar tahun 2023 mendatang dari dana APBN. Disamping itu juga melakukan pengendalian hama, kegiatan pendampingan dan pemberian bantuan alat pengolahan hasil serta membantu dalam promosi dan pemasaran.

Saat ini tercatat luas tanam kopi sekitar 1.797,82 hektar terdiri dari 1.434 hektar kopi arabika dan 363,82 Ha Robusta digeluti 4.288 orang petani dengan produksi 674,15 ton/tahun. Menurut Wijana, bantuan 10 ribu bibit kopi arabika Kopyol ini diharapkan akan bisa menambah luas tanam dan mampu meningkatkan peremajaan kopi yang saat ini sudah banyak yang mulai tua untuk  meningkatkan produksi yang mulai mengalami penurunan karena adanya penggantian komoditas diluar tanaman kopi oleh petani.

Sementara itu Kepala BPTP Bali Dr I Made Rai Yasa mengatakan, daerah Badung Utara khususnya Kecamatan Petang memiliki ketinggian yang sangat cocok untuk mengembangkan komoditi kopi dan hortikultura. Peluang pasar kopi di dalam negeri dan ekspor sebenarnya masih sangat potensial. Untuk itu, pihaknya mengusulkan berbagai kegiatan ke pusat untuk meningkatkan pembangunan pertanian di Badung salah satunya dengan bantuan bibit kopi arabika kopyol ini. Dipilihnya subak abian Giri Mertayasa ini karena krama subak sangat antusias dan luas lahan subak mencapai 400 hektar sangat memungkinkan untuk pengembangan tanaman kopi dengan sistem tumpang sari atau terintegrasi dengan peternakan yang menguntungkan petani. (RED-MB)