Foto: Ketua Dewan Pembina IWAPI Ny. Putri Koster bersama Ketua Umum DPD IWAPI Provinsi Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., di sela-sela Peringatan HUT ke-45 IWAPI bertempat di Warung Oongan Asri, Jalan Noja, Denpasar, Minggu (9/2/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Tidak terasa pada tahun 2020 ini Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) memasuki usia 45 tahun dan telah menunjukkan kontribusi signifikan untuk memajukan perempuan pengusaha Indonesia.

Khusus di Bali, IWAPI Bali ke depan juga akan fokus ikut menguatkan ekosistem startup (usaha rintisan) berbasis teknologi. Bahkan IWAPI Bali mendorong lebih banyak perempuan milenial agar menjadi founder atau pendiri startup.

Demikian diungkapkan Ketua Umum DPD IWAPI Provinsi Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H.,di sela-sela Peringatan HUT ke-45 IWAPI bertempat di Warung Oongan Asri, Jalan Noja, Denpasar, Minggu (9/2/2020).

“IWAPI Bali akan mendukung penguatan ekosistem startup. Kami juga ingin lebih banyak perempuan milenial estafet sebagai pengusaha. Sebab wirausaha ada kunci menuju sejahtera,” kata Tini Gorda yang juga Ketua KPRK (Koperasi Perempuan Ramah Keluarga) ini.

IWAPI Bali pun mengajak semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi menguatkan ekosistem startup di Bali. Mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, asosiasi pengusaha, organisasi perempuan, organisasi nirlaba hingga juga desa adat.

“Mari bersama-sama berkolaborasi, bersinergi untuk energi,” tegas Tini Gorda yang juga Direktur Eksekutif GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali yang punya salah satu progam unggulannya yakni Sekolah Calon Ayah dan Ibu.

Secara khusus pula Tini Gorda mengajak dan mendorong lebih banyak perempuan milenial Bali menjadi founder atau pendiri startup berbasis teknologi. Sebab selama ini masih minim.

Dunia startup teknologi masih kerap diidentikkan dengan dunia laki-laki yang juga dianggap lebih melek teknologi daripada kaum perempuan. Karenanya perempuan juga diharapkan lebih melek teknologi.

“Kalau mau setara mari perempuan tingkatkan kualitas diri dan ikut era Revolusi Industri 4.0. Caranya dengan terus belajar dan melek teknologi,” ajak Tini Gorda yang juga dikenal sangat dekat dengan generasi milenial dari berbagai kalangan ini.

Bijak Gunakan Kain Printing

Sementara itu peringatan HUT ke-45 IWAPI ini juga diisi dengan deklarasi IWAPI bijak menggunakan busana kain printing untuk selamatkan songket Bali. “Caranya dengan memakai, melestarikannya dan memotong mata rantai kain printing,” pungkas Tini Gorda yang juga Ketua Pusat Studi Undiknas ini.

Sementara itu Ny. Putri Koster selaku Ketua Dewan Pembina DPD IWAPI Provinsi Bali juga mengajak para anggota IWAPI untuk berperan nyata dalam upaya pelestarian dan pengembangan daripada tenun asli Bali di tengah kemajuan teknologi. Dimana dewasa ini banyak beredar tenun hasil cetakan mesin yang secara kualitas dan harganya jauh dari tenun asli buatan para pengrajin.

“Kami mengajak anggota IWAPI untuk bijak dalam menggunakan kain printing dan kain songket asli tenun Bali,” kata Ny. Putri Koster yang juga Ketua Dekranasda Provinsi Bali.

Menurut Putri Koster, kain printing yang banyak meniru motif songket dapat digunakan untuk busana atau pakaian  yang bisa  didesain seapik mungkin dan dipadu padankan dengan bahan lain dan dapat digunakan sebagai busana ke kantor maupun kegiatan sehari hari.

Namun jika digunakan sebagai kain untuk ke pura ataupun ke acara adat dan acara lainnya hendaknya menggunakan kain songket asli tenun ataupun endek asli bukan kain printing.

Dengan upaya ini diharapkan kain songket ataupun endek yang merupakan warisan leluhur kita yang adiluhung akan tetap lestari disamping akan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin.

“Ke depan IWAPI kami harapkan untuk terus meningkatkan sinergitas dengan stakeholder terkait dalam upaya mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtera,” pungkas Ny. Putri Koster. (dan)