240117 Istri-Istri Komandan Ini jadi Teladan ber-NKRI

Jakarta (Metrobali.com)-

Setidaknya 150 istri perwira tinggi dan menengah dari 4 matra, yaikni TNI AD, TNI AL, dan Polri berkumpul di Rindam Jaya, Jakarta Timur, (24/1). Mereka menggelar reuni bertema Silaturahmi Tidar 91 Bersama Nawatunggal Wives.

Yang menarik, acara tersebut bukan sekadar reuni biasa seperti perkumpulan ibu-ibu pada umumnya. Namun istri-istri komandan tersebut menunjukkan keberaniannya melakukan turun tebing atau flying fox militer yang disebut luncuran tali 1 dengan kemiringan lebih dari 30 derajat.

Tidak hanya itu, mereka juga melakukan snapping atau turun dari tali dengan kecuraman 90 derajat. Rupanya  mereka tak mau kalah dengan kemampuan militer para suami tercinta. Seluruh kegiatan tersebut berlangsung lancar dan aman karena dipandu oleh pelatih berpengalaman dari Rindam Jaya.

Ketua Penyelenggara Silaturahmi Tidar 91  Nawatunggal Wives, Dewi teguh, mengatakan, selain menggelar kegiatan outbond ala militer, pihaknya menggelar kegiatan cinta lingkungan.

Yakni pelepasan burung dan pelepasan 26 ribu, bibit ikan di Kali Ciliwung. Ribuan bibit ikan ditebar di  Kali Ciliwung sisi barat Rindam Jaya. Dewi mengakui, para anggota reuni berasal dari seluruh Indonesia sesuai tempat para suami mereka berdinas. Seluruh anggota merupakan para istri dari lulusan Akmil, AAU, AAL, dan Akpol tahun 1991.

“Awalnya kami bertemu di HUT TNI. Lalu kami sepakat untuk melakukan kegiatan reuni dan ketemulah kami di Rindam Jaya ini,” ungkap istri dari Brigjen TNI Teguh Pudjo Rumekso selaku Wadan Pussenif TNI AD itu. Dewi mengatakan, kegiatan tersebut sebagai contoh yang baik kepada masyarakat mengenai arti kebineka tunggal ikaan.

Betapa tidak. Meski berbeda matra, para istri perwira tersebut  tetap menunjukkan kekompakan, kegemberiaan, dan satu hati mendukung dan membantu satu dengan lainnya. Mereka selalu bersemangat menjalankan setiap kegiatan acara meski melelahkan. “Kegiatan ini juga wujud pengabdian kepada para suami tercinta agar semakin semangat bertugas membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pungkasnya.

Kegiatan tersebut juga memberikan contoh ber-NKRI yang baik. Meski para suami berdinas dengan seragam berbeda-beda, namun mereka tetap kompak, satu jiwa, dan bersemangat 45. “Demikian pula kami harapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, tetap kompak, saling menghormati, berjiwa sejuk, tidak saling menghujat, jangan mau dipecah belah. Mari semua saling bergandengan tangan membantu satu sama lainnya demi menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.

Dikatakan, kegiatan serupa akan digelar rutin setiap empat bulan sekali. Kegiatan tersebut juga bekerjasama dengan Ikatan Alumni Teknik Sipil Universitas Parahyangan (Unpar).

Bambang Priatmono selaku Sekjen Ikatan Alumni Teknik Sipil  (Unpar) mengatakan pihaknya kali keempat  melepas ribuan bibit ikan di Kali Ciliwung. Bibit ikan didatangkan dari Pusat Pembibitan Ikan Provinsi Jawa Barat. Bambang menyebut Kali Ciliwung adalah salah satu sasaran penebaran benih ikan oleh pihaknya.

Kegiatan konsevasi bersama Rindam Jaya itu memuat edukasi lingkungan kepada warga sekitar Ciliwung. “Kalau ada banyak ikan, masyarakat merasa sayang untuk membuang sampah. Inilah spirit yang kami bangun dengan Rindam Jaya,” paparnya.

Masyarakat boleh menikmati ikan-ikan itu dengan cara tangkapan tradisional. “Dipancing, atau ditangkap dengan cara menyelam tidak apa asal jangan diracun,” ungkapnya.

Menurutnya banyak warga yang berhasil menangkap ikan dengan ukuran besar. INDOPOS langsung ditunjukkan seorang warga yang berhasil menangkap beberapa Ikan nila nirwan hingga berat 1 kg, ukuran 25-30 cm. Dikatakan, ikan jenis nila bisa hidup dengan baik menunjukkan peningkatan kualitas air Ciliwung.

“Ada tanda-tanda perkembangan kesadaran warga mengurangi buang sampah di Ciliwung. Dulu mana bisa ikan nila hidup di Ciliwung yang airnya berwarna hitam,” urainya. RED-MB