Arya Sugiartha1

Denpasar (Metrobali.com)-

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sedang membangun studio tari dan tempat parkir pada lantai satu, sehingga civitas akademika dan pengunjung tidak lagi parkir sepeda motor di sembarang tempat.

“Pembangunan itu sebagai upaya menyempurnakan sarana dan prasarana pendukung dalam menyukseskan program belajar mengajar,” kata Rektor ISI Denpasar Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum, Kamis (31/7).

Ia mengatakan peletakan batu pertama bangunan gedung berlantai tiga itu dilakukan pekan lalu yang ditandai dengan persembahyangan bersama menjelang kegiatan Dies Natalis ke XI dan wisuda sarjana XIII.

Kegiatan itu antara lain dihadiri Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Prof. Dr I Nyoman Artayasa, M.Kes, Pembantu Rektor IV I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn. serta Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desan serta pejabat struktural lainnya.

Arya Sugiartha menambahkan, fasilitas studi tari dan pembangunan fasilitas pendukung lainnya merupakan realisasi visi ISI Denpasar sebagai pusat unggulan seni dan budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal.

Ia berharap dengan dibangunnya studio tari yang representatif diharapkan dapat mendukung terselenggaranya proses belajar-mengajar yang berkualitas. Dengan kualitas yang baik maka dapat melahirkan mahasiswa yang siap bersaing di masyarakat, ujar Arya Sugiartha.

ISI Denpasar hingga kini mengelola 12 program studi (prodi) untuk sarjana (S-1) sedang bidang pengkajian dan penciptaan program stratata Dua (S-2).

Empat dari 12 prodi itu tergolong baru terdiri atas prodi Desain Fashion, Sendratasik, Seni Musik Barat, serta prodi Televisi dan Film.

Lembaga pendidikan tinggi seni itu dalam menjamin kualitas penyelenggaraan program studi baru itu secara bertahap membangun fasilitas pendukung yang memadai selain studio seni tari, juga laboratorium media rekam dilengkapi stasiun televisi, gedung konser hall musik, dan galeri seni rupa.

Demikian pula program Pascasarjana ISI yang telah menempati gedung baru berlantai tiga, selain sebagai pusat pembelajaran, juga akan dikembangkan menjadi pusat kajian ilmu-ilmu seni dan desain.

Arya Sugiartha mengharapkan dengan konsep pembelajaran lintas bidang ilmu, berbagai kajian dan penciptaan seni yang telah dilakukan Program Pascasarjana dapat melahirkan ilmu-ilmu seni yang baru. AN-MB