JERO WACIK23

Kuta (Metrobali.com)-

Pemerintah Irak menanamkan investasi di Indonesia untuk pembangunan kilang minyak senilai Rp90 triliun. Kilang minyak itu mampu menampung sebanyak 300 ribu barel perhari. Lokasinya nanti disediakan, salah satu kemungkinannya berada di Kalimantan Timur.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menuturkan, jalinan kerja sama itu dirajut menindaklanjuti pertemuan dirinya dengan Wakil Perdana Menteri Irak di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Penandatanganan dilakukan oleh Direktor General of Midland Oil Company Irak, Delman N Abdullah. Sementara dari pihak Indonesia diwakili oleh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Edy Hermantoro,” kata Wacik di Ramada Hotel, Kuta, Bali, Selasa 11 Maret 2014.

Pada pertemuan kala itu, Wacik mengaku dirinya dan Wakil Perdana Menteri Irak sepakat untuk membuka kran kerja sama antara Irak dan Indonesia. “Sejak itu, Indonesia diberi kesempatan mengebor minyak, memproduksi minyak di Irak,” katanya.

Pertamina, kata Wacik memiliki jatah 10 persen dari total produksi 500 ribu barrel perhari di Irak. Menurutnya, jika nanti ada perusahaan swasta lain asal Indonesia yang ingin berinvestasi di Irak, Wacik mempersilakan. “Dibukakan pintunya di Irak. Kemudian Irak juga ingin berinvestasi di Indonesia. Salah satu yang kita bukakan pintunya adalah membuat kilang. Kita, Indonesia, sedang ingin membuat kilang BBM,” imbuhnya.

Menurut dia, pembuatan kilang minyak merupakan tekad pemerintah. “Ini niat pemerintah. Saya salah satu yang mendorong agar itu dibuka lebar-lebar,” tegas Wacik. Menurutnya, siapa saja yang mau, baik itu perusahaan swasta asing maupun negara tertentu, ia mempersilakan.

“Cepat-cepat ajukan proposalnya, karena pemerintah sedang dan sangat serius membuat kilang minyak. Paling tidak kita bisa buat 2 x 300 ribu barrel perhari, itu agak enak nanti ke depan,” tambah dia. JAK-MB