Denpasar (Metrobali com) 

 

Musprov XI Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Bali akhirnya memilih Ir. I Gusti Made Palguna untuk memimpin wadah organisasi Konsultan tersebut untuk masa bhakti 2022-2026 setelah melalui voting race yang ketat yang berlangsung di Hotel Prime Plaza, Sanur, Sabtu (14/5/2022).

Empat kandidat yang bersaing dalam pemilihan Ketua DPP Inkindo Bali tersebut.

Musprov yang dibuka Gubernur Bali Wayan Koster, dihadiri pula Ketua Umum Inkindo. Gubernur Koster dalam sambutannya mengatakan peran jasa konsultan sangat dibutuhkan untuk memajukan pembangunan Bali ke depannya.

Bahkan Gubernur minta setelah musprov in, jajaran Inkindo Bali membentuk semacam tim untuk ikut merancang pembangunan baik dari tingkat provinsi hingga ke desa.

Dalam pemilihan, panitia formatur yang diketuai I Made Rai Hartana, ST dengan anggota I Ketut Parwata, ST, Ir. IGN Suarya, IAI, Ir. I Ketut Budiarsa, MM. dan Ir. Nyoman Armita berlangsung ketat. Suara Palguna dipepet saingannya Putu Trisna Dewi dengan selisih akhir 4 suara. Palguna meraih 46 suara sedangkan Trisna Dewi 42 suara, meninggalkan suara dua calon lainnya yakni Ir. Irma Suryanti, ST, MT. dan Dr. Ir. Ketut Agus Karmadi, ST, MT, MBA, IPU.

Ketua DPP Inkindo terpilih selanjutnya akan menggantikan ketua sebelumnya Ir. Ketut Gupta yang telah dua kali memimpin Inkindo Bali ini. Panitia Musprov XI Dr. I Kadek Pranajaya, ST, MT. menjelaskan musprov yang mengangkat tema “Inkindo Mendukung Implementasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Era Society 5.0” dari hasil penjaringan yang diikuti 101 anggota aktif, muncul empat nama tersebut yang selanjutnya dibawa ke Musprov XI untuk dipilih salah satunya.Sebelumnya Ketua DPP (Dewan Pimpinan Provinsi) Inkindo Bali Ir. Ketut Gupta mengatakan asosiasi yang bergerak di bidang jasa konsultan ini menghadapi tantangan cukup berat akibat terdampak pandemi Covid-19. Sebagian anggota tak bisa meneruskan usaha bahkan sebagian karyawan terpaksa di PHK.

“Pasca covid ini agar bisa bertahan, kita dorong Inkindo bekerja sama, berkolaborasi dan ini sudah ada Pergub yang mengaturnya. Dengan demikian akan memberi peluang bagi SDM lokal sehingga tak menjadi penonton,” jelas Gupta seraya menambahkan Inkindo memiliki visi terwujudnya jasa konsultan yang “Independen, Profesional dan Berintegritas”.

Ia juga menambahkan pentingnya informasi dan teknologi. Ke depan manusia dengan teknologi tak bisa dipisahkan, jadi akan selalu berdampingan. Dan ini harus dilakukan oleh Inkindo. Soal persaingan dengan konsultan luar, diakui terjadi pada proyek-proyek besar (APBN). Sebab Bali kualifikasi kecil karena tak punya SBU. Jadi yang biaa diambil yang nilainya di bawah Rp1 miliar. (hd)