Foto: Putu Suciawan, mantan narapidana yang kini jadi pengusaha pariwisata di Nusa Penida, merilis ulang video klip “Aku Harus Pulang” yang diciptakan saat di Lapas Singaraja.

Denpasar (Metrobali.com)-

Setiap orang pasti pernah punya masa lalu yang tidak mengenakkan atau bahkan kelam. Setiap orang juga pernah berbuat kesalahan, pernah mengalami kegagalan dalam hidup bahkan ada yang pernah terpuruk, ditimpa musibah atau cobaan bertubi-tubi.

Namun tidak setiap orang bisa bangkit dari masa lalu kelam, tidak semua  orang bisa bangun dan bangkit dari kegagalan, tidak semua orang juga bisa belajar dari kesalahan, menggambil hikmah lantas memperbaiki diri.

Namun tidak bagi Putu Suciawan. Ia tidak mau terjebak dengan masa lalu atau hanya meratapi nasibnya. Ia bangkit, menebus kesalahannya dengan penyesalan dan karya positif yang berguna bagi dirinya dan orang lain.

Pernah merasakan dinginnya tembok penjara, membuat pria asal Desa Sepang, Kabupaten Buleleng ini, malah terinspirasi membuat karya seni musik yang menyentuh hati dan penuh inspirasi.

Dari tangan dingin seorang Putu Suciawan, lahir sebuah karya lagu dan video klip berjudul “Aku Harus Pulang.” Karya ini menceritakan penyesalannya saat masih menyandang status sebagai seorang narapidana yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dipenjara di dalam Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Singaraja.

Lirik lagu yang sangat menyentuh ini mengilustrasikan penyesalan dan kerinduan seorang narapidana untuk kembali kepada keluarga, pulang ke rumahnya dan kembali berbaur di tengah-tengah masyarakat.

“Saya ingin berbagi kisah dan pesan lewat lagu ini bahwa seorang narapidana dan mantan narapidana bisa berubah menjadi lebih baik, melakukan hal positif bahkan bisa menginspirasi,” kata Putu Suciawan, Rabu (17/5/2020).

Berawal di Lapas Singaraja

Lagu ini tercipta sekitar bulan September 2018 saat Putu Setiawan berada di Lapas Singaraja, setelah sebelumnya dipindahkan dari Rutan Gianyar ke Lapas Singaraja ini.

Saat itu Kalapas Singaraja dalam suatu kesempatan memanggil Putu Suciawan karena diketahui dirinya bisa bermain musik dan bernyanyi.

Kemudian oleh Kalapas, Putu Suciawan diberikan fasilitas untuk membuat semacam studio di dalam lapas. Singkat cerita, terciptalah lagu “Aku Harus Pulang” ini dari dalam lapas.

“Saya menciptakan lagu ini saat saya mendidik anak-anak (penghuni) di dalam lapas untuk bermain musik,” tutur Putu Suciawan yang kini ikut berkecimpung membangun pariwisata Nusa Penida dan bekerja juga sebagai Manajer di salah satu villa dan restoran disana.

Lagu “Aku Harus Pulang” karya Putu Suciawan ini di Lapas Singaraja kini dijadikan semacam lagu wajib dan jingle ketika ada berbagai acara di Lapas ini. “Waktu saya masih di lapas, saya dan teman-teman juga sering disuruh konser di luar kalau ada acara,” kenang Putu Suciawan.

Sebelumnya juga telah dibuat video klip “Aku Harus Pulang” ini saat Putu Suciawan masih berada di dalam Lapas. Namun karena di dalam Lapas ada keterbatasan alat, sekarang aransemen dan video klipnya dibuat ulang bersama band Devillas yang baru saja dibentuk Putu Suciawan dengan merangkul anak-anak band dan pecinta musik yang terdampak pandemi Covid-19.

Video klip baru ini dibuat hanya dalam  waktu dua hari bersama band Devillas pada pertengahan Juni 2020 dan jadilah konsep video klip seperti sekarang yang bisa disaksikan di Channel YouTube De Villas.

Ini Pesan Yang Ingin Disampaikan

Putu Suciawan menuturkan pesan yang ingin disampaikan lewat lagu dan video klip “Aku Harus Pulang” ini cukup sederhana yakni bagaimana seorang agar terus berupaya menjadi lebih baik.

Secara khusus lagu ini juga menjadi pesan bagi para narapidana maupun mantan narapidana agar bisa menatap masa depan yang lebih baik.

Putu Suciawan juga berharap bahwa penjara atau lapas tidak lagi identik menjadi tempat yang menyerahkan atau penuh siksaan tapi tempat pembinaan bagi orang-orang yang pernah tersesat, berbuat kesalahan dengan melakukan tindak kriminal.

“Waktu saya di penjara ,saya sempat berpikir penjara menyeramkan dan saya akan dianiaya. Tapi begitu saya dipindahkan ke Lapas Singaraja, ternyata disana ada pembinaa dan saya dibentuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tutur Putu Suciawan.

“Sampai akhirnya saya terinspirasi membuat lagu ini. Saya juga rindu pulang dan disini (di lapas) saya akan berubah, akan bertobat. Dari sana saya sadari bahwa penjara ini adalah untuk saya belajar. Lalu setelah saya keluar penjara akhirnya saya bertemu dengan teman-teman saya di band Devillas yang saya bentuk saat pandemi Corona,” imbuh Putu Suciawan.

Selain lagu “Aku Harus Pulang” Putu Suciawan juga membuat lagu lainnya saat berada di dalam Lapas Singaraja yakni lagu berjudul “Keadaan.” Lirik lagu “Keadaan” ini berawal dari kisah nyata yang dialaminya.

Lirik lagu ini mengilustrasikan Putu Suciawan yang ditinggalkan istrinya dan anaknya harus ke luar negeri karena suatu keadaan dan kenyataan bahwa Putu Suciawan harus dipenjara.

Berikut ini lirik lagu “Aku Harus Pulang” karya Putu Suciawan.

Menunggu pagi dan malam
Disini di tempat ini
Terbelenggu di kesunyian
Lupakan semua yang terjadi

Biarkan semua berlalu
Sesali semua masa lalu
Disini aku renungi
Berharap dan berharap

Di tempat ini telah kuhapus air mataku
Karna kutahu kau disana menungguku
Meskipun terbatas ruang dan waktu
Pintu pasti terbuka tuk kupulang
Aku pasti pulang

Biarkan semua berlalu
Mengubur kisah masa lalu
Disini telah kusesali
Semua yang kulakukan
***
Di tempat ini telah kuhapus air mataku
Karna kutahu kau disana menungguku
Meskipun terbatas ruang dan waktu
Pintu pasti terbuka tuk kupulang
Aku pasti pulang
***
Di tempat ini telah kuhapus air mataku
Karna kutahu kau disana menungguku
Meskipun terbatas ruang dan waktu
Pintu pasti terbuka tuk kupulang
Aku pasti pulang
***
Aku pasti pulang
Aku pasti pulang

Semoga lagu ini bisa menginspirasi. (wid)