Foto: Anggota DPRD Kota Denpasar Made Yogi Arya Dwi Putra (kanan) usai menyerahkan beberapa galon desinfektan organik kepada Perbekel Pemogan I Wayan Suwirya, Minggu (5/4/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPRD Kota Denpasar Made Yogi Arya Dwi Putra menjalankan misi kemanusiaan berperan aktif mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Anggota Dewan dari Partai NasDem ini pun membuat desinfektan organik (hasil fermentasi kulit buah, sayuran, air dan gula aren) dan hand sanitizer organik yang merupakan terobosan dan inovasi yang layak diapresiasi.

Beberapa galon desinfektan organik dan hand sanitizer organik ini juga disumbangkan kepada Kantor Desa Pemogan yang diterima langsung Perbekel Pemogan I Wayan Suwirya, Minggu (5/4/2020).

Selain itu, Yogi bersama bersama puluhan Relawan Big Brother Yogi Arya juga melakukan penyemprotan desinfektan organik di sejumlah daerah di Denpasar Selatan seperti Desa Pedungan dan Desa Pemogan.

“Desinfektan organik Eco Enzym ini aman untuk kesehatan. Kami buatnya secara gotong royong memanfaatkan bahan yang ada yang kami dapat dari pasar dan juga dari pedagang jus,” kata Yogi ditemui usai melakukan penyemprotan desinfektan organik ini secara door to door.

Made Yogi Arya Dwi Putra saat melakukan penyemprotan desinfektan organik ke rumah warga.

Lebih lanjut Yogi yang merupakan Anggota Komisi I DPRD Kota Denpasar ini menjelaskan bahan baku ECO Enzim untuk membuat desifektan organik ini cukup muda didapat. Misalnya kulit buah-buahan maupun sayuran, serta gula aren dan air.

“Sumber bahan baku seperti kulit buah dan sayuran bisa didapat dari pasar, dagang jus. Apalagi banyak buah di Bali yang digunakan upacara agama, itu juga bisa kita minta,” ujar
Anggota DPRD Denpasar Dapil Denpasar Selatan dari Partai NasDem ini.

Cara pembuatannya pun cukup mudah dengan fermentasi alami. Yakni dengan komposisi 10:3:1. Contohnya campurkan10 liter air, 3 kg kulit buah/sayuran, dan 1 kg gula aren. Campuran ini lalu dimaksukkan ke dalam gentong.

“Tapi isi gentongnya jangan sampai full, cukup 65 persen agar udara ada masuk di dalam gentong. Lalu diamkan selama tiga bulan dan baru siap dipakai,” terang Yogi yang juga seorang dokter ini.

Selain desinfektan organik, Yogi juga membuat hand sanitizer organik. Bahan-bahannya juga cukup muda didapat. Yakni daun sirih, jeruk nipis, lidah buaya dan air.

Selain alami, aman bagi kesehatan dan cara pembuatannya mudah, desinfektan organik dari ECO Enzym dan hand sanitizer ini juga lebih murah dari desifektan dan hand sanitizer pada umumnya.

Desifektan organik dari Eco Enzym.

Setelah disemprot ke permukaan benda, desinfektan organik ini juga bisa bertahan tiga hari. Jadi jika ada virus Corona yang menempel pada permukaan benda yang masih terlindungi ECO Enzym maka dalam beberapa menit, virus tersebut akan mati dengan sendirinya.

“Jadi daya tahan desinfektan organik ini menempel pada permukaan benda lebih lama dari desinfektan pada umumnya,” imbuh Yogi.

Anggota Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini mengaku terinspirasi untuk menggunakan desinfektan organik ini karena ada kekhawatiran publik terhadap penggunaan desinfektan pada umumnya.

“Saya khawatir bahan kimia dalam desinfektan terusan disemprotkan ke manusia. Dan kondisi pandemi Corona ini kita tidak tahu sampai kapan, dan apakah kita terus mau terpapar zat kimia,” ujar Yogi.

“Makanya saya berpikir buat desifektan organik Eco Enzym dan hand sanitizer organik dengan komposisi yang tepat dan bahan yang aman,” sambungnya.

Ia pun berkomunikasi aktif dengan komunitas Relawan Eco Enzym Indonesia untuk mencari tahu lebih detail cara pembuatan desifektan organik dari Eco Enzym ini.

“Selama ini saya memang banyak cari tahu apa itu Eco Enzym. Jadi saya belajar, minta modul dari teman-teman komunitas dan teman-teman dokter,” ungkap Yogi.

Made Yogi Arya Dwi Putra.

Selama ini kemampuan Eco Enzym yang telah terbukti mampu menjauhkan hama penyakit dari tanaman dan ternak, serta menghilangkan jamur.

Kemampuan Eco Enzym juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit pada manusia yang telah dipraktekan relawan Eco Enzym Indonesia.

Seperti menghilangkan rasa sakit pada gigi yang bermasalah, menyembuhkan sakit harpes, menyembukan gatal-gatal, kudis, kurap dan penyakit kulit lainnya, dan berbagai penyakit lainnya yang dialami relawan Eco Enzym.

Berdasarkan kemampuan yang telah terbukti tersebut dan kajian ilmiah atas kandungan Eco Enzym, maka di simpulkan bahwa Ezo Enzym juga dapat digunakan sebagai antiseptik organik yang dapat melindungi manusia dari serangan virus dan bakteri berbahaya.

Kajian ilmiah yang disampaikan Dr. Yunilas Yarja, Akademisi dari Fakultas Pertanian USU, yang juga merupakan Relawan Eco Enzym Indonesia juga menunjukkan bahwa Larutan Eco Enzym mengandung BAL (bakteri asam laktat) dan ada produk turunannya. Penggunaan Eco Enzym pun merupakan suatu upaya preventif yang dapat dilakukan dalam mencegah penyebaran virus Corona. (wid)