Foto: Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi.

Badung (Metrobali.com)-

Di bawah langit biru Bali yang selalu menyapa dengan sapaan hangatnya penuh inspirasi, tersembunyi sebuah potensi luar biasa yang tak tertandingi. Bali bukan sekadar sekumpulan tanah yang terhampar indah di antara lautan dan pantai yang mempesona. Bali adalah perpaduan magis antara keunggulan genetik dan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

“Keberadaan Bali yang mempunyai keunggulan genetik yang  luar biasa, sudah saatnya pembangunan Bali  benar-benar berorientasi pada Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dengan bonusnya pariwisata,” kata Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi yang mendapatkan inspirasi saat tangkil di Pura Petitenget, Kabupaten Badung pada Kamis, 18 April 2024.

Bagi Gus Adhi yang juga Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali itu, sudah saatnya kita melangkah lebih jauh, menata jejak pembangunan yang berkibar sebagai tonggak kesejahteraan masyarakat. Dalam setiap upaya, Bali tidak sekadar berusaha untuk meningkatkan kehidupan warganya, tetapi juga mengundang dunia untuk memandangnya dengan mata yang baru, Bali sebagai pusat kehidupan yang sejahtera dan memukau dengan menghormati nilai-nilai kearifan lokalnya.

Di tengah perjalanan inilah, dua pilar kebudayaan, Desa Adat dan Subak, mengangkat perannya ke puncak tertinggi. Mereka bukan sekadar saksi bisu dari kejayaan masa lalu, melainkan panggung bagi atraksi budaya yang memukau dan sumber pangan unggulan yang mempesona. Di sini, tradisi dan modernitas bersatu dalam tarian yang indah, menciptakan harmoni yang mengalir seperti irama alam.

“2 lembaga Budaya yakni Desa Adat dan Subak diperankan secara  maksimal dalam menghasilkan atraksi budaya dan pangan unggulan,”  tegas Gus Adhi, politisi Golkar asal Jero Kawan, Kerobokan, Kabupaten Badung, yang merupakan salah satu inisiator lahirnya Undang-undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali dan berhasil mengawal penuh hadirnya payung hukum untuk Provinsi Bali ini hingga diakuinya subak dan desa adat di Undang-Undang Provinsi Bali.

Namun, tak cukup hanya dengan kebudayaan. UMKM, jantung perekonomian rakyat, juga harus bergerak maju. Mereka adalah tulang punggung kehidupan ekonomi yang berdenyut kuat di setiap desa dan kota. Dengan dukungan yang tepat dan arahan yang jelas, UMKM akan menjadi kekuatan pendorong yang tak terbendung, membawa kemakmuran bagi seluruh masyarakat Bali.

“Begitu juga UMKM   digerakkan terarah dan terevakuasi dengan baik sehingga menjadi lembaga Penggerak Usaha yang Maju dan mandiri,” ujar wakil rakyat yang sudah dua periode mengabdi di DPR RI dan juga punya perhatian serius membangkitkan potensi pertanian Bali dengan banyak memberikan bantuan kepada kelompok tani dan subak di Pulau Dewata.

Pembangunan takkan berjalan tanpa kesungguhan dan kebersamaan. Di setiap langkah, kita berjalan bersama, dengan tulus dan penuh semangat. Pemerintah Provinsi Bali menjadi pengarah utama, sementara kabupaten dan kota menjadi pelaksana setia, bersatu dalam visi untuk menciptakan Bali yang lebih maju, bercahaya, dan penuh kebanggaan.

“Kebijakan pembangunan dengan tanpa mengesampingkan otonomi daerah, dengan rasa tulus dan kebersamaan pembangunan Bali dijalankan bersama-sama. Pemerintah Provinsi Bali menjadi Koordinator dan Kabupaten/Kota sebagai eksekutor untuk Bali yang Lebih Maju, Metaksu dan Membanggakan,” ungkap Gus Adhi.

“Hal ini patut dilakukan untuk mewujudkan Bali sebagai Daerah Pariwisata berkelanjutan dan dibanggakan oleh masyarakat dan pengunjung Bali,” pungkas wakil rakyat berhati mulia, gemar berbagi dan dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.

Semua yang disampaikan Gus Adhi itu bukan sekadar mimpi. Itu adalah langkah nyata menuju Bali yang berkelanjutan, yang akan mempesona generasi-generasi mendatang. Bali bukan sekadar destinasi pariwisata biasa, melainkan mahakarya yang akan dibanggakan oleh seluruh dunia.

Bersama, kita akan membuat sejarah, menjadikan Bali bukan hanya tujuan liburan warga dunia, tetapi rumah bagi semua yang mencintai keindahan dan kehidupan dengan nafas kearifan lokal dan seni adat budaya yang adiluhung yang tetap terjaga lestari. (wid)