Gunthar Bachroemsyah, Ketua Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan DPP Partai Berkarya.

Denpasar (Metrobali.com) –

 

Tidak ada niat sedikitpun untuk meninggalkan Hutomo Mandala Putra (HMP) yang sangat dihormati oleh segenap anggota dan pengurus Partai Beringin Berkarya, (Berkarya) bahkan dari lubuk hati, justru kami hendak memberikan tempat terhormat kepada beliau, sampai disuatu titik nadir kami melihat stagnansi aktivitas kepengurusan yang sudah tak bisa ditoleransi dari Sekjen terdahulu, Priyo Budi Santoso (PBS) yang seakan mengabaikan arah masa depan partai.

“Puncaknya kami sepakat untuk menggelar musyawarah luar biasa (Munaslub) pada 11 Juli 2020 lalu yang direcoki dengan aksi premanisme yang malah berujung keluarnya SK Depkumham M.HH-17.AH.11.01 TAHUN 2020 yang intinya membatalkan SK hasil Rapimnas di Kota Solo Nomor M.HH-07.AH.11.01 Tahun 2018 tentang AD/ART,” Kata Gunthar Bachroemsyah, Ketua Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan DPP Partai Berkarya kepada Metrobali.com, Jum’at (21/8/2020).

Menurutnya, Sejatinya pada saat Munaslub, figur HMP masih merupakan sosok yang ideal dalam membina partai, bahkan beliau sudah ‘confirm’ akan menghadiri Munaslub saat itu bahkan kami sudah menyiapkan photo booth untuk berfoto bersama beliau, “Namun ada yang ‘menggosoknya’ hingga ricuh dan pada akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan Webinar interaktif dari kamar-kamar hotel Grand Kemang, Jakarta yang telah kita sewa untuk mengurangi interaksi physical distancing pandemi covid-19, dan itu sah-sah saja,” terang Gunthar.

Mengapa pada saat itu diputuskan untuk Munaslub? Hal Itu adalah puncak akumulasi berbagai persoalan yang tidak pernah digubris oleh Sekjen PBS, Partai terlihat dari luar terkesan tak ada masalah, faktanya di tempa prahara, hal ini terlihat dari jebloknya hasil Pileg 2019 lalu.

“Terbitnya SK Depkumham yang mengesahkan Muchdi Purwopranjono sebagai Ketua Umum dan Badaruddin Andi Picunang sebagai Sekretaris Jenderal ini menjadi bagian dari proses politik yang sepatutnya semua pihak harus bijaksana menyikapinya. Namun, kami tetap berharap Tuhan menyatukan kembali tokoh HMP kepada kami untuk bersama-sama membangun kebesaran partai,” pungkas Gunthar. (hd)