Jumpa Pers Wartawan di Badung

Mangupura (Metrobali.com)-

Tiga titik rawan di Kabupaten Badung yang berpotensi konflik menjelang dan sesudah pemilu 2014. Ketiga titik rawan itu adalah Tanjung Benoa, Jimbaran, dan Abiansemal. Hal itu dikatakan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Badung Drs. Nyoman Suendi pada acara jumpa pers, Kamis (27/3) di Badung.

Hadir pada acara jumpa pers tersebut Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Badung AA Raka Yudha sejumlah wartawan yang sehari hari ngepos di Kabupaten Badung.

Menurut Suendi mengapa Tanjung Benoa dan Jimbaran diklasifikasikan sebagai daerah rawan, karena penduduk di sana sangat mobile dan banyak penduduk pendatang. Pada saat hari H pencoblosan yang perlu dipantau. ‘’Apakah mereka memilih di Tanjung atau mereka lebih memilih di kampung halamannya,’’ katanya.

Dikatakan, selama ini hasil pemantauan pelaksanaan dan  jadwal pemilu 2014 berjalan dengan lancar dan terkendali. Kita berharap keterlibatan masyarakat Badung dalam pemilu ini mencapai di atas 71 persen.

Informasi total Caleg yang akan bertarung di Kabupaten Badung 294 orang dari 40 kursi yang diperebutkan. Tentu ini menjadi atensi pemerintah Badung. Dengan jumlah tersebut ada 254 Caleg yang tidak lolos untuk menduduki kursi DPRD Kabupaten Badung.

Kabupaten Badung melalui Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas telah melakukan bimbingan teknis (Bintek) kepada stakeholder. Diantaranya memberi bimbingan teknis kepada siswa sebagai pemilih pemula. Pemilih pemula lebih banyak berada di perkotaan seperti di Dalung, Kuta Utara, Badung.

Dikatakan, selain siswa sebagai sasaran bintek politik juga diberikan pelatihan politik bagi perempuan di desa. ‘’Tujuan pelatihan ini  bisa menyebarkan informasi tentang pelaksanaan pemilu 9 April 2014. Selain itu, tujuan Bintek untuk mendorong peningkatan peran serta masyarakat akan pemilihan umum. Sehingga, golput bisa ditekan,’’ katanya. SUT-MB