panusunan siregar 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Badan Pusat Statistik menyatakan Kota Denpasar, Bali, mengalami inflasi sebesar 0,66 persen pada bulan Agustus 2014, melampaui angka 0,47 persen rata-rata nasional pada kurun waktu yang sama.

Adapun tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Agustus 2014 terhadap Agustus 2013 sebesar 3,74 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Senin (1/9).

Ia mengatakan, inflasi yang cukup tinggi itu dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 111,42. Inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks enam kelompok.

Keenam kelompok itu meliputi pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 2,77 persen, kelompok bahan makanan 0,93 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,60 persen.

Demikian pula kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,52 persen, kelompok sandang 0,21 persen serta kelompok kesehatan 0,01 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi yakni kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.

Komponen inti pada Agustus 2014 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, komponen administrasi inflasi sebesar 0,10 persen dan komponen volatile 0,15 persen.

Sedangkan komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Agustus 2014, antara lain beras, daging, ayam ras, sate, tarif listrik, biaya pendidikan, akademi, perguruan tinggi, biaya pendidikan sekolah dasar, SMA dan tarif sewa rumah.

Matadagangan yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, jeruk, salak, sawi hijau dan tarif angkutan antarkota.

Dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran servei, 66 kota di antaranya mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,98 persen dan terendah di Banjarmasin 0,02 persen.

Jika diurut dari inflasi tertinggi, Kota Denpasar menempati urutan ke-22 dari 66 kota yang mengalami inflasi, ujar Panasunan Siregar.AN-MB