bali-mangrove

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPRD Bali, Ida Bagus Putu Parta mendesak PT Indonesia Power bertanggungjawab akibat matinya puluhan tanaman mangrove di sekitar Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar.

“PT Indonesia Power harus bertanggungjawab atas matinya puluhan bakau tersebut akibat pipanya bocor, Jika tidak cepat ditanggulangi bisa menimbulkan kerusakan mangrove lebih luas,” kata Ida Bagus Parta di Denpasar, Kamis (13/3).

Ia mengatakan, semestinya PT Indonesia Power sebelum kejadian pada 25 Januari lalu. bisa melakukan antisipasi, dengan melakukan pemeliharaan rutin dan pengawasan pipa yang dipasang tersebut, terlebih lokasi itu adalah kawasan hutan mangrove.

“Kami harapkan PT Indonesia Power tidak hanya melakukan pembersihan akibat pencemaran minyak dan oli tersebut. Tetapi harus disertai penanaman kembali pohon mangrove serta melakukan pemeliharaan hingga pohon bakau itu tumbuh besar,” ujar politikus Partai Demokrat.

Ia menambahkan, pohon mangrove sebenarnya pohon yang sulit berkembang, memerlukan waktu cukup lama agar menjadi tinggi dan besar. Karena itu, semua pihak harus peduli dengan pohon bakau.

“Mangrove fungsinya cukup banyak, selain sebagai penahan abrasi akibat gempuran ombak, juga sebagai tempat berkembangnya habitat laut, seperti kepiting, ikan dan lainnya,” katanya.

Parta lebih lanjut mengatakan kejadian bocornya pipa Indonesia Power adalah pelajaran berharga bagi perusahaan lain yang membentangkan pipa di kawasan hutan mangrove.

Karena itu, kata anggota Komisi III DPRD Bali itu, pihaknya harus memperhatikan dan memelihara pipanya secara berkelanjutan. Bila sudah kejadian seperti ini semua akan merasa dirugikan.

“Keberadaan mangrove di pesisir pantai selatan Bali sangat penting sekali. Karena itu saya harapkan masyarakat harus peduli dengan tanaman yang satu ini. Saya perhatikan masyarakat dan instansi dalam sebuah kegiatan melakukan penanaman mangrove. Tapi itu hanya serimonial saja,” ucapnya.

Menurut dia, yang terpenting dilakukan adalah bagaimana melakukan pemeliharaan tanaman mangrove yang sudah ada selain melakukan menanam yang baru. Sebab kerusakan tanaman bakau tersebut sebagian besar karena ulah warga itu sendiri.

“Sampah-sampah plastik yang menumpuk di lokasi mangrove ini juga menyebabkan matinya tanaman itu,” katanya. AN-MB