bayi tabung

Jakarta (Metrobali.com)-

Konsultan fertilitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (FKUI RSCM) Dr dr Budi Wiweko SpOG (K) mengatakan Indonesia masih kekurangan klinik bayi tabung sehingga masih banyak keluarga yang mengalami gangguan kesuburan yang belum terlayani.

“Saat ini yang melayani bayi tabung di Indonesia hanya 27 klinik di sembilan provinsi. Sebagian besar berada di Pulau Jawa, sisanya ada di Padang, Medan dan Denpasar,” kata Budi Wiweko dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (16/12).

Karena itu, Budi mengatakan banyak keluarga yang mengalami gangguan kesuburan yang tinggal di Pulau Kalimantan akhirnya memilih untuk menjalani program bayi tabung di Malaysia. Penang merupakan salah satu tujuan keluarga Indonesia untuk menjalani program bayi tabung.

Padahal, kata Budi, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2008, jumlah pasangan yang mengalami gangguan kesuburan mencapai 10 persen dari seluruh pasangan di Indonesia atau mencapai 4 juta jiwa.

“Sebanyak lima persennya, atau 200.000 pasangan harus dibantu dengan program bayi tabung. Namun, hingga 2011, Indonesia hanya melakukan lima ribu program bayi tabung. Jumlah itu tertinggal jauh dengan negara-negara lain di Asia Tenggara,” tuturnya.

Budi mencontohkan Singapura, yang jumlah penduduknya hanya setengah penduduk Jakarta, telah melakukan program bayi tabung hingga 6 ribu. Malaysia melakukan program bayi tabung tujuh ribu hingga delapan ribu, Thailand dan Vietnam 10 ribu hingga 15 ribu.

Budi mengatakan pasangan suami-istri dikatakan mengalami gangguan kesuburan bila tidak mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi.

“Faktor suami atau istri, atau kombinasi keduanya, dapat menyebabkan gangguan kesuburan,” ujarnya.

Budi menjelaskan dari faktor suami masalahnya adalah sperma. Untuk dapat membuahi sel telur istri, suami harus mengeluarkan sperma minimal 15 juta per mililiter dalam satu kali ejakulasi.

Sedangkan yang termasuk faktor istri ada beberapa hal seperti gangguan pematangan sel telur, kerusakan saluran telur, adanya kista coklat dan gangguan rahim.

“Kista coklat akan melemahkan sperma, sel telur dan rahim. Sperma yang masuk mati karena adanya kista coklat sebelum bertemu dengan sel telur,” jelasnya. AN-MB 

activate javascript