IMG-20170720-WA0058
Komunitas, institusi, dan yayasan peduli kanker payudara yang terdiri dari Lovepink Indonesia, Bali Pink Ribbon, Reach to Recovery Surabaya, RS Prima Medika dan RS Onkologi Surabaya, mengumumkan digelarnya acara Indonesia Goes Pink/MB
Nusa Dua, (MetroBali.com) –
Komunitas, institusi, dan yayasan peduli kanker payudara yang terdiri dari Lovepink Indonesia, Bali Pink Ribbon, Reach to Recovery Surabaya, RS Prima Medika dan RS Onkologi Surabaya, mengumumkan digelarnya acara Indonesia Goes Pink yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 7 – 8 Oktober 2017.
Acara ini meruakan rangkaian aktivitas peduli kanker payudara yang terdiri dari workshop, gathering, makan malam bersama, serta PinkRun &Walk untuk meningkatkan kesadaran perempuan melakukan tindakan pencegahan dini seperti memeriksa kesehatan payudara secara rutin atau mamografi.
Dalam konferensi pers yang digelar di BNDCC, Nusa Dua (Kamis 20/07/2017) , dr. Dian Ekawati selaku Ketua Yayasan Bali Pink Ribbon menjelaskan, angka kejadian dan kematian kanker payudara seharusnya dapat ditekan karena kanker payudara dapat dideteksi dini.
“Sampai saat ini kasus yang ditemukan di RS sebagian besar datang dengan kanker yang sudah stadium lanjut sementara sebagian kecil yang datang dengan stadium dini. Kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini masih kurang. Upaya penyadaran dilakukan oleh Bali Pink Ribbon bermitra dengan RS Prima Medika,” jelas Dian Ekawati.
Indonesia Goes Pink ini didasari oleh pemikiran bahwa jika gerakan “Sadar Kanker Payudara” (Breast Cancer Awareness) digaungkan secara masif di berbagai tempat secara serentak, maka akan lebih luas lagi jangkauan informasi kepada masyarakat sehingga bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kanker payudara dan kepedulian untuk menjaga kesehatan.
Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, insidens kanker pada perempuan Indonesia terhitung 134 kasus per 100.000 penduduk; dimana kanker payudara menjadi insidens tertinggi sebesar 40 kasus per 100.000 penduduk.
Sedangkan data pasien di RS Kanker Dharmais menyimpulkan kanker payudara menduduki urutan pertama dalam 10 tahun terakhir terhitung sampai dengan tahun 2016. Sebesar 40% dari kasus yang tercatatadalah kanker payudara, dan RS Kanker Dharmais juga mencatat terjadinya peningkatan jumlah kasus setiap tahunnya.
Besaran masalah kanker payudara di Indonesia dapat dilihat dari pasien kanker payudara yang datang untuk pengobatan, dimana 60-70% penderita sudah dalam stadium lanjut.
Shanti Persada, salah satu penggagas Indonesia Goes Pink menjelaskan, misi membangun kesadaran terhadap kanker payudara masih harus melalui satu tantangan besar.
“Meskipun pengetahuan terhadap kanker payudara kini sudah mulai menjangkau khalayak luas, masih banyak perempuan yang takut untuk melakukan tindakan preventif seperti memeriksa payudara sendiri, atau mamografi. Padahal, kanker payudara adalah kanker yang bisa dideteksi secara dini. Perasaan takut tersebut menjadi tantangan terbesar bagi kami dan kaum perempuan Indonesia dalam perjuangan melawan kanker payudara,” jelasnya.
Pendaftaran partisipasi Indonesia Goes Pink bisa dilakukan melalui www.indonesiagoespink.com dan dibuka per tanggal 18 Mei 2017 sampai dengan 24 September 2017. Detail program acara Indonesia Goes Pink juga bisa diakses melalui situs yang sama. RED-MB