thumbnail (23)
Lovepink bersama dengan mitra peduli kanker lainnya yaitu Bali Pink Ribbon, Reach to Recovery Surabaya dan Rumah Sakit Onkologi Surabaya menggelar Indonesia Goes Pink (IGP) di Nusa Dua, pada 7-8 Oktober 2017/MB
Badung, (Metrobali.com) –
Lovepink  bersama dengan mitra peduli kanker lainnya yaitu Bali Pink Ribbon, Reach to Recovery Surabaya dan Rumah Sakit Onkologi Surabaya menggelar Indonesia Goes Pink (IGP) di Nusa Dua, pada 7-8 Oktober 2017 sebagai puncak kegiatan kampanye kepedulian kanker payudara yang diperingati setiap Oktober.
Sebelumnya, Lovepink telah menginisiasi sebuah survey untuk mendapatkan  insight mengenai faktor penyebab peningkatan kanker payudara.  Berdasarkan potret penderita kanker payudara di Jakarta yang diperoleh dari hasil Lovepink survey, ditemukan adanya pergerakan pasien kanker payudara ke arah usia muda yaitu 30-34 tahun dan banyak pasien kanker payudara sering terlambat dalam mendapatkan penanganan karena pasien datang untuk memeriksakan payudaranya setelah stadium lanjut. Selain itu, sumber informasi yang paling dipercaya adalah pengalaman dari penderita kanker dan media sosial.
Shanti Persada, salah satu pendiri Lovepink menjelaskan, “Berdasarkan potret dan fakta mengenai survey kanker payudara yang telah kami lakukan, kami tergerak untuk mengajak masyarakat untuk menyebarkan kesadaran mengenai kanker payudara, mensosialisasikan deteksi dini kanker payudara dengan SADARI dan SADANIS serta bagaimana pencegahan dan pengobatan kanker payudara. IGP diinisiasi sebagai wadah bagi para penyintas untuk saling bertukar informasi, menyemangati dan bekerjasama berjuang melawan kanker payudara. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap isu kanker payudara di Indonesia,” jelasnya.
Ditambahkan, IGP merupakan kegiatan peduli kanker payudara yang terbuka untuk para warriors, survivors, kerabat dan keluarga. Rangkaian aktivitas IGP terdiri dari gathering bersama para survivor, workshop (make up class, self healing, belajar memakai kain) talkshow, Thousand Voices of Survivors Dinner (Sabtu, 7 Oktober) serta Pink Run, Fun Walk dan pemeriksaan USG di hari Minggu (8 Oktober). Beragam kegiatan ini dapat memacu semangat para penyintas untuk tetap berkreativitas dan selalu berpikir positif.
Meskipun saat ini kondisi Gunung Gunung dalam keadaan status awas namun tidak mengurangi semangat IGP untuk menyebarkan kesadaran akan kanker payudara.  “Kami turut prihatin atas prihatin atas musibah yang sedang terjadi di Bali namun kegiatan IGP akan tetap berjalan karena kesadaran mengenai kanker payudara tetap penting dan harus disebarkan”, tambah Shanti.
Untuk menunjang keselamatan dan kesehatan para peserta IGP,  panitia telah menyiapkan alat penunjang kesehatan seperti masker dan obat-obatan untuk kegiatan Pink Run dan Fun Walk sebagai tindakan antisipasi. Sebagai bentuk kepedulian, IGP juga akan memberikan donasi dari sebagian hasil kegiatannya untuk masyarakat Bali yang menjadi korban disekitar wilayah Gunung Agung.
Sementara Samantha Barbara, Wakil Ketua IGP mengungkapkan, ”IGP merupakan sebuah momen kebersamaan yang akan menghadirkan sekitar seribu penyintas dari seluruh Indonesia untuk mensyukuri kehidupan yang sudah diberikan hingga saat ini. Melalui konsep acara yang bertemakan “THOUSAND VOICES of SURVIVORS” diharapkan ungkapan syukur dan aspirasi para penyintas mengenai perjuangannya melawan kanker payudara dapat didengar dan disuarakan ke seluruh Indonesia. Sebagai salah satu penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu pada wanita, kami mengharapkan kampanye kesadaran akan kanker payudara tetap dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat mengurangi prevalensi angka kanker payudara di Indonesia,” ungkapnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada para penyintas dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam IGP ataupun mendukung kampanye kesadaran akan kanker payudara yang telah kami lakukan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran deteksi dini Kanker Payudara, pencegahan serta pengobatan secara lebih luas. Kami juga mengharapkan kampanye mengenai kesadaran kanker payudara tidak hanya berhenti pada kegiatan IGP saja namun dapat terus digaungkan di seluruh Indonesia,” tutup Samantha. WB-MB