Badung (Metrobali.com) 

 

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, bekerja sama dengan Van Oord, mengadakan sesi bertema “Infrastruktur Biru dengan Solusi Berbasis Alam untuk Perlindungan Pantai dan Pengelolaan Sumber Daya Air” sebagai bagian dari rangkaian kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10. Acara ini menekankan pentingnya Nature-Based Solutions (NBS) dalam memajukan aksi iklim dan keberlanjutan.

Lukijanto, Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air, menyoroti peran penting NBS dalam mengatasi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, kesehatan manusia, ketahanan pangan, polusi air, keamanan air, hilangnya keanekaragaman hayati, dan manajemen risiko bencana. “Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan sumber daya alamnya secara berkelanjutan dan menghasilkan pendapatan dari penjualan karbon,” ujar Lukijanto.

Menurut riset berbagai institusi, Indonesia memiliki potensi NBS atau Ecological Based Approach (EBA) yang mencapai 1,5 GT CO2eq per tahun. Ini setara dengan pendapatan sekitar 112,5 triliun rupiah atau US$ 7,1 miliar. Potensi ini diharapkan dapat berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.\

Suraji, Koordinator Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pantai Kemenko Marves, menjelaskan bahwa konsep Infrastruktur Biru terintegrasi dengan NBS dalam perencanaan pembangunan infrastruktur terpadu.

“Infrastruktur Biru memberikan cara yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir akan infrastruktur yang tahan terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam,” kata Suraji Kamis 23 Mei 2024.

Blue Infrastructure adalah pendekatan baru yang mengintegrasikan solusi berbasis alam untuk keamanan sumber daya air, wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil. Ini dirancang untuk meningkatkan ekosistem pesisir dan perekonomian masyarakat pesisir secara berkelanjutan.

Acara ini juga menghadirkan pembicara internasional seperti Peter Van Der Hulst, Direktur Van Oord Indonesia, dan Ruben Visser, Pakar NBS dari Van Oord, yang berbagi wawasan dan pengalaman mereka dalam penerapan NBS di berbagai proyek. (Tri Widiyanti)