Sharif C. Sutardjo

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sharif Cicip Sutardjo mengajak dunia internasional untuk secara bersama-sama memberikan perhatian serius terhadap sumber daya kelautan dengan mengadopsi pertumbuhan ekonomi biru.

“Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak dan menghimbau dunia internasional untuk memberikan perhatian secara serius terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan,” kata Sharif Cicip Sutardjo dalam siaran pers KKP yang diterima di Jakarta, Minggu (28/9).

Menurut Sharif, hal itu dapat ditempuh dengan dengan melakukan perubahan orientasi pembangunan yang menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan yang sejalan dengan penerapan pertumbuhan ekonomi biru.

Ia berpendapat, inisiatif pertumbuhan ekonomi biru merupakan cara dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja masyarakat.

Menteri Kelautan dan Perikanan menjelaskan inisiatif “Blue Growth” dibingkai dalam pengembangan kerangka kelembagaan pembangunan berkelanjutan dengan penguatan pilar sumber daya alam dan rencana aksi bagi pelaksanaan melalui sarana serta instrumen bagi pelaksanaannya telah dihasilkan pada pertemuan “Voluntary Global Alliance” di Jakarta, 10 September 2014.

Seperti diketahui, ujar dia, dalam pertemuan tersebut aliansi global menyepakati bahwa Indonesia menjadi poros pertumbuhan ekonomi biru dunia.

Selain itu, Indonesia dinilai telah berperan aktif di kancah internasional dengan mengambil langkah-langkah strategis untuk memulai aksi nyata terkait landasan pertumbuhan ekonomi biru.

Hal itu ditunjukkan dengan keikutsertaan Indonesia di berbagai forum dunia antara lain di Forum APEC, Forum Rio+20 di Rio de Janeiro, dan “Asia Conference on Ocean Food Security and Blue Growth (ACOFB).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi biru rencananya pada bulan November 2014 juga dijadwalkan bakal menjadi agenda pembahasan di Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

“Penerapan Blue Growth bagi Indonesia sangatlah penting, mengingat luas Indonesia yang kurang lebih 5,8 juta kilometer persegi atau dapat dikatakan 2/3 luas wilayah RI dengan garis pantai sepanjang 95.181 km memiliki potensi sumber daya alam utamanya sumber daya kelautan perikanan yang cukup besar baik dari segi kuantitas maupun keragaman,” ucapnya.

Ia juga menuturkan, bila merujuk pada pertumbuhan sektor kelautan pada tahun 2010-2013, sektor tersebut tumbuh secara signifikan di atas 6 persen dan mampu menyumbang 22 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). AN-MB