Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Anggiat Napitupulu

 

Jakarta (Metrobali) 

 

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Bali telah menyiapkan alur khusus untuk mendukung kelancaran proses imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bagi delegasi yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023.

Menurut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Anggiat Napitupulu, setidaknya ada dua stan (booth) yang akan bertugas khusus untuk proses imigrasi delegasi. Stan-stan ini akan dijaga oleh delapan petugas, dengan empat petugas untuk masing-masing dua stan.

Anggiat menjelaskan bahwa salah satu tahapan paling krusial dalam proses ini adalah saat kedatangan delegasi di Terminal Kedatangan Internasional. Oleh karena itu, pihaknya telah mempersiapkan alur khusus dan tenaga yang memadai untuk memastikan kelancaran proses ini.

“Saat kedatangan saja yang krusial, sedangkan untuk keberangkatan ada 10 booth dengan dua petugas di masing-masing booth,” katanya dalam keterangannya, Selasa 3 Oktober 2023.

Sementara itu, delegasi setingkat menteri, kepala pemerintahan, atau kepala negara akan diproses melalui ruang di gedung VIP.

Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Kabupaten Badung, Bali, pada tanggal 10-11 Oktober 2023.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, menjelaskan bahwa KTT AIS Forum 2023 akan dihadiri oleh 51 negara partisipan AIS Forum. Forum ini juga akan diikuti oleh sembilan pimpinan organisasi internasional, termasuk dari Forum Negara Kepulauan Pasifik (PIF), Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG), Kelompok Negara Komunitas Karibia (CARICOM), dan Asosiasi Negara di Asia Tenggara (ASEAN).

Selain itu, forum ini akan dihadiri oleh para kepala atau pimpinan dari organisasi antarpemerintah dan nonpemerintah, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), serta Asosiasi Negara-Negara Pesisir Samudra Hindia (IORA).

Usman menambahkan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum 2023 akan menyoroti solusi konkret terkait empat masalah utama, yaitu mitigasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim. (rls)