Foto: Bakal Calon Wakil Bupati Badung Wayan Muntra usai ikut “gowes” bareng Parlemen Cycling di areal pantai Hofel Sofitel, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu pagi (22/8/2020).

Badung (Metrobali.com)-

Bakal Calon Wakil Bupati Badung Wayan Muntra yang berpasangan dengan Bakal Calon Bupati Badung I Gusti Ngurah Agung Diatmika dalam Pilkada Badung berharap semakin banyak ada event atau kegiatan yang mampu menggeliatkan pariwisata Badung minimal untuk menggaet wisatawan domestik.

Hal ini disampaikan Muntra usai mengikuti acara “gowes” bareng Parlemen Cycling digelar di areal pantai Hofel Sofitel, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu pagi (22/8/2020).

Acara dibuka Wakil Ketua DPR RI dari Golkar Azis Syamsuddin bersama Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang juga Ketua Depidar SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali.

Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi menggeliatkan pariwisata Badung dan Bali  umumnya yang sempat terpukul dan terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“Parlemen Cycling akan ikut menggairahkan semangat pariwisata lokal,” kata Muntra Muntra yang juga Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD Golkar Bali dan mantan Ketua DPD Golkar Badung.

Muntra  mendorong event terkait bersepeda bisa lebih banyak selain juga jadi bagian mengajak dan mengkampanyekan hidup sehat, meningkatkan imunitas di tengah pandemi Covid-19.

“Bersepeda baik untuk kesehatan di tengah pandemi Covid-19 Olahraga tingkatkan imun tubuh tetap sehat,” tandas Muntra yang juga seorang notaris ini.

Tampil sebagai calon pemimpin Badung, Diatmika-Muntra yang diusung dan didukung Koalisi Rakyat Badung Bangkit (Golkar, Gerindra, NasDem) ini mengusung spirit “Merajut Keharmonisan Krama Badung untuk Badung Bangkit.”

Ini bukan sekadar retorika atau jargon belaka melainkan memang kebutuhan riil masyarakat Badung saat ini dimana sendi-sendi kehidupan sempat terkoyak akibat pandemi Covid-19.

“Merajut keharmonisan Krama Badung untuk Badung Bangkit” juga berangkat dari  nilai-nilai luhur Tri Hita Karana yang bersifat universal. Yakni hubungan harmonis manusia dengan sang pencipta (Parhyangan), hubungan harmonis antar manusia (Pawongan) dan hubungan harmonis manusia dengan alam (Palemahan). (wid)