Ibas

Jakarta (Metrobali.com)-

Partai Demokrat memilih tetap sebagai partai penyeimbang, meski Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat (KMP-KIH) telah islah, kata Ketua Fraksi Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) di Kantor DPR, Selasa (18/11).

“Fraksi Demokrat yang mengambil posisi sebagai partai penyeimbang akan tetap bertugas untuk mengawal dan mengawasi pemerintahan,” katanya.

Ia menambahkan Fraksi Demokrasi akan mendukung program-program yang baik dan berpihak kepada rakyat. Namun anggota Fraksi Demokrat tidak akan segan-segan untuk memberikan kritik yang bersifat membangun.

“Tentunya tidak hanya kritik yang diberikan, melainkan solusinya demi perbaikan bangsa,” ujarnya.

Ibas mengatakan Fraksi Demokrat menyambut baik kesepakatan partai politik yang ditandai perdamaian antara KIH-KMP. Fraksi Demokrat. Menilai hal itu sebagai bagian itikad politik yang baik sebagai solusi di parlemen.

Kesepakatan bersama antara KIH-KMP yang ditandatangani pada Senin (17/11) berdampak baik bagi DPR.

Setelah kedua kubu “berdamai”, lanjurnya kerja-kerja politik parlemen bisa lebih maksimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, baik dibidang legislasi, anggaran dan pengawasan, yang pada akhirnya ditujukan untuk kesejahteraan rakyat.

“Kesepakatan bersama ini bisa membangunan proses ‘check and balances’ yang baik oleh parlemen dan bisa dirasakan masyarakat luas,” ujarnya.

KIH-KMP “berdamai” setelah lima butir kesepakatan ditandatangani di Ruang Nusantara V DPR, kemarin.

Nota kesepakatan ditandatangani oleh perwakilan kedua belah pihak. Hatta Rasaja dan Idrus Marham mewakiliki KMP, sedangkan Pramono Anung dan Olly Dondokambay mewakili KIH.

Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto mengatakan setelah nota kesepakatan itu ditandatangani, tambah dia tugas-tugas legislatif dilaksanakan secara kekeluargaan, tidak ada KIH-KMP.

“Jadi sekarang yang ada adalah keluarga DPR,” ujarnya. AN-MB