Buleleng (Metrobali.com)-

Upacara secara militer dengan tembakan salfo yang dilakukan 10 orang anggota Yonif Raider 900/SBW mengiringi perabuan veteran pejuang Kemerdekaan RI, alm. Djuwena I Made NPV 13.033..855 anggota LVRI Kabupaten Buleleng asal Dusun Ancak, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, pada Minggu, 21 Juli 2024 sekitar Pukul 11.00 Wita lebih di Setra Desa Adat setempat.

Upacara perabuan berlangsung secara hikmat ini, dipimpin langsung Danramil 1609-09/Sawan Kapten Inf. Subur Gunung Mas dihadiri dari Kodim 1609/Buleleng, Koramil 1609-09/Sawan, Koramil 1609-02/Kubutambahan dan tampak hadir pula Legiun Veteran Kabupaten Buleleng, serta Ketua P2M Kecamatan Sawan, para keluarga almarhum, krama adat masyarakat setempat dan pecalang.

Gede Suryadilaga,SH selaku salah satu cucu almarhum mengatakan kakeknya meninggal dunia diusia 104 tahun dalam kondisi sakit. Semasa hidupnya almarhum beraktifitas sebagai petani, penjahit dan juga sebagai seniman tari.

“Untuk di Kecamatan Sawan mungkin hanya beliau yang terakhir meninggal dunia sebagai veteran pejuang Kemerdekaan RI,” ujarnya.

Lebih lanjut Gede Suryadilaga yang kesehariannya sebagai advokat ini menuturkan semasa perjuangan dulu, almarhum kakeknya itu sebagai penghubung.

“Sebagai penghubung dimasa perjuangan sangat beresiko saat menghadapi penjajah. Karena harus berada didepan pejuang untuk menunjukkan jalan sekitar 50-100 meter pada malam hari. Jika ada penjajah, kode yang diberikan kepada para pejuang misalnya dengan menyalakan korek api sembari merokok,” ungkapnya mengutip cerita almarhum kakeknya semasa hidupnya.

“Semasa hidupnya, kakek saya itu sudah banyak berbuat untuk bangsa ini. Dan lantaran usia sudah melebihi satu abad sudah wajar beliaunya kembali kehariban Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkas Suryadilaga. GS