HUT ke-6 Forbara Gelar Aksi Tanam Bibit Bakau di Serangan
Denpasar (Metrobali.com)-
Rangkaian memperingati hari jadi yang ke 6, Forum Relawan Bali Mandara (Forbara), sejumlah SKPD Provinsi Bali melakukan kegiatan menanam mangrove di kawasan Serangan, Minggu (18/10) pagi. Turut hadir Made Mangku Pastika selaku pelindung Forbara dan ikut serta menanam bibit bakau.
Ketua Umum Forbara, Putu Arsana Atmaja menuturkan kegiatan menanam mangrove ini merupakan kegiatan yang pertama dilakukan sebagai rangkaian dari peringatan ulang tahun forbara yang ke-6.
“Forbara itu ulang tahun 28 November dan bertepatan dengan hari sumpah pemuda. Tapi dalam rangka itu ada beberapa kegiatan seperti hari ini kami melakukan penanaman 500 bibit bakau di serangan. Kami sengaja tidak menyebutkan tema apapun dalam kegiatan kami karena kami ingin menunjukan kepedulian kami terhadap lingkungan,” terangnya.
Sementara itu, I Made Mangku Pastika selaku pelindung Forbara mengatakan bahwa dengan menanam pohon secara langsung telah membayar hutang kepada alam.
“Hutang itu ada tiga, yaitu utang kepada Tuhan, utang kepada leluhur dan hutang kepada alam, hari ini kita bayar hutang dengan menanam pohon,” katanya saat ikut serta dalam kegiatan penanaman pohon mangrove serangkaian hari jadi Forum Relawan Bali Mandara (Forbara) ke-6 di Serangan, Denpasar.
Pastika menjelaskan dalam ajaran Hindu munculnya hutang disebabkan oleh adanya karma phala, sehingga mengharuskan setiap orang untuk membayar baik kepada Tuhan, kepada leluhur serta kepada alam.
“Kita lahir sebagai agama Hindu kita punya hutang dan piutang yang namanya karma phala oleh karena itu kita bayar hutang,” jelasnya.
Salah satu bentuk membayar hutang dalam lingkup kecil kepada alam adalah dengan menanam pohon. Selain untuk membayar hutang kepada alam, menanam pohon juga dapat memberikan manfaat besar kepada kehidupan manusia salah satunya dengan banyaknya keberadaan pohon maka akan dapat memghasilkan kualitas oksigen yang baik bagi kesehatan.
“Dengan menanam pohon sirkulasi akan bagus, kita kaya akan oksigen dan kita akan sehat,” terang Pastika.
Mengingat kehidupan manusia memiliki hutang sejak kelahirannya, Pastika berharap semua orang harus menyadari hal itu. Setelah semua orang memiliki kesadaran tentang tiga hutang, maka kemudian dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik untuk menghasilkan piutang.
“Saya harap ini kita pahami semua, sebagai manusia, krama serta warga negara banyak hutang kita, dan tentu kita juga punya piutang dengan. melakukan kebaikan,” harapnya.
Selain SKPD Pemprov Bali turut hadir pula sejumlah ormas dan beberapa elemen lainnya seperti pramuka bali, forum peduli mangrove, putra-putri angkatan darat dan beberapa yayasan juga turut serta dalam kegiatan ini. SIA-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.