HUT ke-4 Pusat Studi Undiknas Bertabur Prestasi, Jadi Pusat Inspirasi Majukan Undiknas! Berdampak Nyata di Masyarakat
Foto: Pusat Studi Undiknas (PSU) menggelar rapat kerja dan peringatan HUT ke-4 Pusat Studi Undiknas di Jalan Setiaki Nomor 9 Denpasar pada Rabu 1 November 2023.
Denpasar (Metrobali.com)
Pusat Studi Undiknas (PSU) menggelar rapat kerja dan peringatan HUT ke-4 Pusat Studi Undiknas di Jalan Setiaki Nomor 9 Denpasar pada Rabu 1 November 2023. Banyak capaian dan prestasi yang mampu ditorehkan Pusat Studi Undiknas di usia muda dalam hal Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya berkaitan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat yanmg bekerjasama dengan berbagai melibatkan sinergi dan kolaborasi pentahelix dengan spirit Sinergi Pang Pade Payu atau SIP3, mulai dari pemerintah daerah hingga berbagai kementerian.
Pusat Studi Undiknas disingkat PSU dilahirkan tanggal 1 Nopember 2019 berdasarkan SK Rektor No: 0704/II-4/UND/X/2019. Pusat Studi Undiknas memiliki sejumlah pusat kajian pusat kajian diantaranya Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata, Pusat Kajian ASEAN dan Internasional, Pusat Kajian Teknik, Pusat Kajian Hukum, Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Gender, Pusat Kajian Ekonomi Kreatif dimana para Pusat Kajian ini telah berkontribusi dalam banyak hal.
Ketua Panitia Anak Agung Mia Intentilia S.IP., MA.yang juga Kepala Pusat Kajian ASEAN dan Internasional Undiknas mengatakan bahwa pada tanggal 1 November 2023 dilaksanakan rapat kerja dan sekaligus peringatan hari ulang tahun ke-4 Pusat Studi Undiknas (PSU). Dalam rapat kerja tersebut dibahas tentang evaluasi program kerja dari masing-masing pusat kajian selama tahun 2023, dan penyusunan rencana kerja tahun 2024.
“Pusat Studi Undiknas juga berkoordinasi dengan lembaga Quality Assurance and Accreditation (EQUAL) atau Penjaminan Mutu dan Akreditasi Undiknas untuk bisa memastikan bahwa program-program yang dikerjakan di Pusat Studi Undiknas bisa mendukung kemajuan Universitas Pendidikan Nasional, Undiknas,” ungkap akademisi yang akrab disapa Gung Mia itu.
Sementara itu Kepala Pusat Studi Undiknas Dr. Gung Tini Gorda berharap di usianya yang ke 4 tahun ini, Pusat Studi Undiknas bisa menjadi lebih baik lagi. Dijelaskannya bahwa Pusat Studi Undiknas memiliki peran untuk melaksanakan dan menjaga kemitraan-kemitraan dengan pihak eksternal, khususnya terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya termasuk kajian, pengabdian masyarakat dan penelitian.
Beberapa hasil riset, program dan aksi nyata yang telah dilakukan Pusat Studi Undiknas dengan mitra sinergi dan tim kolaborasinya seperti riset “Mapping Potensi Objek dan Kawasan Wisata Ramah Keluarga di Pantai Jerman, Kuta, Bali” sebagai sebuah langkah awal menjadikan Pantai Jerman sebagai Objek Wisata Ramah Keluarga Berbasis Masyarakat.
Selanjutnya Pusat Studi Undiknas melakukan aksi “Kolaboraksi Pantai Jerman Ramah Keluarga Berbasis Masyarakat dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku UMKM dan pengelola Pantai Jerman yang digelar dengan bersinergi bersama Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Rotary Club of Bali Bersinar, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu, DPD Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Provinsi Bali, BEDO, Banjar Adat Segara, Pengelola Pantai Jerman dan stakeholder lainnya.
Pusat Studi Undiknas bersama Keluarga Besar Mahasiswa Hindu Dharma (KBMHD) Undiknas juga terus memantapkan program Eco Temple di Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar dimana salah satu outputnya telah diluncurkan Pupuk atau Kompos Organik Kenderan Bersinar dan Buku Pedoman “Peduli Lingkungan Pura Melalui Program Eco Temple”.
Pusat Studi Undiknas juga menjalankan Program Kompetensi Merdeka Jegeg Warga Binaan Lapas Perempuan Kerobokan “Pengembangan Sociopreneur Berkarakter” bagi warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Badung. Selain itu Pusat Studi Undiknas juga telah melaunching House of Smart Healing Bersinar (Pojok Baca, Pojok Bugar, Pojok Mural) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Karangasem”
Tidak hanya itu, Pusat Studi Undiknas juga telah mensinergikan program-program dari kementerian seperti dengan melaksanakan program “Bimbingan Teknis (Bimtek) Kewirausahaan Yang Berperspektif Gender Bagi Perempuan Penyintas” di 5 titik lokasi di Bali. Bimtek dan pendampingan ini terselenggara berkat dukungan program hibah dari Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Gung Tini Gorda juga memuji soliditas yang ditunjukkan oleh tim Pusat Studi Undiknas. “Pusat Studi Undiknas ingin menjadi tempat yang bisa memberikan inspirasi agar lebih efisien dalam hal pengeluaran dana dengan tujuan untuk memaksimalkan apa yang menjadi tugas dan fungsi dari keberadaan Pusat Studi Undiknas serta juga berdampak nyata di masyarakat dengan program-program sinergi dan kolaborasi yang dilakukan,” terang Gung Tini Gorda.
Ditambahkannya bahwa tema dari Rektor Undiknas di tahun 2023 adalah internasionalisasi dan Pusat Studi Undiknas selanjutnya akan mensinkronkan tema di tahun 2024 untuk kemudian menjadi penguat dari visi dan misi dari Rektor itu sendiri.
Sementara itu Kepala Quality Assurance and Accreditation (EQUAL) Undiknas Prof I Nyoman Budiana mengatakan Lembaga Penjaminan Mutu Undiknas bersama dengan Pusat Studi Undiknas melaksanakan rapat kerja dan sekaligus evaluasi program kerja tahun 2023. Tujuannya adalah untuk meningkatkan eksistensi atau keberadaan Undiknas dan juga kerjasama, baik di level nasional maupun internasional.
Prof Budiana menilai Pusat Studi Undiknas memiliki peran yang sangat strategis dan penting. Oleh karena itu dalam kerangka membangun implementasi kerjasama antara PSU dengan pihak eksternal harus dibarengi oleh penyelenggara program studi, dalam konteks ini adalah fakultas, program studi, maupun universitas.
“Untuk itu harus ada kerjasama dan sinergi yang bagus, dalam rangka melakukan penguatan-penguatan terhadap output yang dihasilkan oleh Undiknas, untuk kemudian memberikan kontribusi terhadap akreditasi Undiknas, baik pada level akreditasi program studi maupun akreditasi universitas,” terang Prof Budiana.
Lebih lanjut Prof Budiana mengatakan bahwa dengan hasil kerja nyata dan mempunyai kualifikasi yang unggul, maka pihak EQUAL akan menyelenggarakan semua program tersebut melalui suatu evaluasi dan tahapan Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian dan Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi.
Melalui tahapan-tahapan tersebut, kedepan Pusat Studi Undiknas akan semakin maju, baik dalam kaitannya dengan muara output yang harus dihasilkan untuk mendukung program studi, maupun peningkatan daripada kinerja dosen masing-masing.
“Inilah yang harus disinergikan dengan harapan Rektor Undiknas bisa memberikan lampu hijau yang luar biasa untuk bersama-sama bagaimana membangun sinergi diantara semua unit yang ada di Undiknas, termasuk Wakil Rektor dan fakultas yang ada di Undiknas,” pungkas Prof Budiana.
Sementara itu Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Undiknas Denpasar Dr. Nina Eka Lestari mengatakan dari Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Pusat Studi Undiknas sudah melakukan beberapa hal seperti yang pertama mendapatkan kajian dari Bank Indonesia tentang Komoditi Produk dan Jasa Unggulan (KPJU) di Provinsi Bali. Kemudian implementasi dengan membuat kajian dari Coca-Cola Euro Pacific Partners Indonesia.
Implementasi dari kajian tersebut adalah salah satunya memberikan pendampingan, sementara dari sisi kajian Ekonomi memberikan pendampingan UMKM di Pantai Jerman, Kuta, Badung. Dalam hal ini Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata memberikan pendidikan basic entrepreneurship, kemudian keuangan dan juga tentang pemasaran digital. Kemudian juga ada dari kajian Brida Provinsi Bali tentang manfaat ekonomi dan pariwisata hijau di bendungan Tamblang dan Sidan yang berkolaborasi dengan Fakultas Kajian Teknik.
Kemudian yang ketiga mendapatkan hibah swakelola dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melalui program “Bimbingan Teknis (Bimtek) Kewirausahaan Yang Berperspektif Gender Bagi Perempuan Penyintas” di 5 titik lokasi di Bali. Dalam hal ini menyangkut tentang Bimtek untuk wanita pra sejahtera dan perempuan penyintas yang kegiatannya dilakukan salah satunya di Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan. Para warga binaan diberikan pelatihan tentang kewirausahaan atau basic entrepreneurship. Kegiatan serupa juga dilaksanakan di Banjar Segara, Kuta, Badung, yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian perempuan sehingga mereka bisa mandiri.
“Dengan adanya rapat kerja ini kami harapkan bisa membuat suatu program, khususnya di Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata bisa lebih terarah dan tepat guna, sehingga berkontribusi terhadap pembuatan akreditasi universitas sehingga bisa tetap mempertahankan akreditasi unggul yang telah diraih saat ini,” kata Nina.
Selanjutnya Kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Gender Undiknas Denpasar Dr. Nyoman Sedana memandang kegiatan rapat kerja tersebut sangat penting untuk diadakan tiap tahunnya. Raker kali ini juga terasa istimewa karena berbarengan dengan peringatan ke 4 tahun lahirnya Pusat Studi Undiknas. Tentunya setiap tahun secara kontinuitas Pusat Studi Undiknas merancang, khususnya pada kebijakan publik dan gender, kegiatan-kegiatan yang memungkinkan bisa dikerjakan pada tahun 2024.
Terkait dengan pencapaian-pencapaian yang telah diraih oleh Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Gender Undiknas Denpasar, dikatakan bahwa salah satunya adalah terkait dengan survei indeks kepuasan masyarakat, kemudian terkait dengan penyusunan naskah akademik yang ada di Kabupaten Bangli serta terkait dengan pelatihan-pelatihan maupun sosialisasi pengabdian kemasyarakatan.
“Harapannya Pusat Studi Undiknas tetap memiliki ruang dan posisi yang jelas dimata publik dan mampu memberikan kontribusi terhadap apa yang menjadi harapan Undiknas itu sendiri,” harap Sedana.
Selanjutnya Kepala Pusat Kajian Teknik Undiknas Denpasar Ir. I Ketut Nuraga MT., menjelaskan pencapaian-pencapaian yang telah diraih di tahun 2023 oleh Pusat Kajian Teknik Undiknas Denpasar. Yang pertama adalah kegiatan penataan pantai Kuta dengan melakukan studi terkait dengan penempatan-penempatan kegiatan UMKM di Pantai Kuta, khususnya gerobak-gerobak UMKM untuk kemudian di tata sesuai dengan luas area bentangan Pantai Kuta agar terlihat rapi dan nyaman, terutama dari aspek teknik.
Kemudian yang kedua melakukan kajian tentang penanganan sampah di Pantai Jerman. Jadi bagaimana warga lokal bisa mengolah sampah sehingga Pantai Jerman terlihat bersih dan nyaman sesuai dengan moto Pantai Jerman sebagai destinasi ramah keluarga dan anak. Dari kajian tersebut akan ada action plan atau rencana aksi yang harus dilaksanakan, seperti penyiapan wadah sampah, sosialisasi, pembersihan dan lain sebagainya. Kedepan juga direncanakan untuk membuat Teba Modern sehingga warga setempat bisa memilah sampah baik organik maupun anorganik.
Kemudian yang terakhir, Pusat Kajian Teknik Undiknas Denpasar mendapat kajian pemanfaatan energi terbarukan di bendungan Tamblang dan Sidan, untuk mendukung pariwisata hijau. Dari kajian tersebut pihaknya merekomendasikan berbagai hal terkait dengan potensi energi terbarukan, baik itu mikro hidro maupun dari solar cell.
“Kedepan akan dilakukan pengembangan-pengembangan di masing-masing bendungan, seperti pariwisata edukasi, pariwisata UMKM, kemudian pariwisata air dan lain sebagainya, sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” terang Nuraga.
Terakhir, Kepala Pusat Kajian Ekonomi Kreatif Undiknas Denpasar I Gusti Ngurah Widya Hadi Saputra, SM.,MSM., mengatakan tanggal 1 November 2023, Pusat Studi Undiknas merayakan hari jadinya yang ke-4, yang kemudian dirangkaikan dengan rapat kerja bersama tujuannya adalah untuk mensinkronkan strategi dan program kerja di tahun 2024.
“Harapannya apa yang direncanakan dan diprogramkan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan memberikan dampak yang maksimal untuk kemajuan Universitas Pendidikan Nasional, Undiknas,” pungkas Hadi Saputra. (wid)