Indonesia Miliki Setengah Juta Kamar Hotel

Menteri Pariwisata buka PHRI

Suasana Rakernas PHRI I Tahun 2016 di Bali International Convention Center, Nusa Dua pada 20-24 April.

Nusa Dua, Bali (Metrobali.com)-

Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Tahun 2016 di Bali International Convention Center, Nusa Dua pada 20-24 April. Ketua Umum PHRI, Hariyadi B.S. Sukamdani menjelaskan, pada acara yang dihadiri seluruh Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI seluruh Indonesia itu tema yang dipilih adalah ‘Wujudkan Target Pariwisata 2019’. Menurut dia, tema itu diambil sebagai bentuk komitmen untuk mengoptimalkan peran serta PHRI dalam mensukseskan target yang dicanangkan pemerintah yaitu 20 juta kunjungan wisatawan, jumlah perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 257 juta orang dan target devisa sebesar Rp240 triliun.

“Target tersebut memang tinggi, namun realistis untuk bisa kita capai bersama. Mengingat, masih sangat terbuka peluang untuk meraihnya,” kata Haryadi, Rabu 20 April 2016. Ia melanjutkan, melihat perkembangan wisata di ASEAN, khususnya di Thailand yang meraih kunjugan wisatawan sebesar 29,5 juta orang dan Malaysia dengan jumlah kunjungan wisatawan 25 juta orang. Sedangkan Indonesia baru meraih 10,4 juta orang atau tumbuh 10,6 persen dibanding tahun 2014. “Keunggulan kita yaitu jumlah dan keanekargaman destinasi wisata yang merupakan terbesar di ASEAN, di mana jumlah armada udara kita lebih dari 500 unit, ini terbesar di ASEAN,” papar dia.

Selain itu, jumlah kamar, hotel dan restoran di Indonesia juga merupakan yang terbesar di kawasan ASEAN. “Jumlah kamar dan unit hotel juga terbesar di ASEAN. 217.474 unit yang terdapat pada 2.194 hotel, jumlah kamar non bintang 289.727 unit yang tersebar di 16.156 hotel non bintang, sehingga total jumlah kamar sebanyak 507.200 unit dengan jumlah hotel 18.353 unit,” jelas dia.

Demikian juga dengan jumlah restoran yang teregistrasi di trip adviser, hingga kini Hariyadi menyebut jumlahnya sebanyak 21.856 unit dengan keanekaragaman jumlah kuliner. “Ini juga merupakan yang terbesar di ASEAN,” tegasnya. Dengan melihat peluang dan potensi yang ada, maka PHRI bertekad bulat untuk mewujudkan target pariwisata 2019 tersebut. “Target ini akan memberi sumbangan besar bagi pertumbuhan ekonomi kita dengan kontribusi 8 persen terhadap PDB dan membuka lapangan kerja lebih dari 13 juta orang di tahun 2019,” ucapnya.

Sementara persoalan yang mesti segera diatasi adalah mensinergikan seluruh kegiatan pariwisata dalam satu kegiatan yang intens. “Bagaimana kita mengintegrasikan seluruh insan pariwisata dalam kegiatan, dalam satu kalender of event yang terencana agar terealisasi dengan baik,” ujarnya.  Kalender of event tersebut, menurut Hariyadi, sangat penting untuk menarik minat wisatawan mancanegara dan juga wisatawan nusantara untuk melakukan perjalanan wisata ke seluruh wilayah Indonesia. “Sehingga dampak promosi oleh pemerintah memiliki dampak efektif dan tepat sasaran,” katanya.

Hariyadi pun meminta kepada keluarga besar PHRI agar segera membuat even di daerahnya masing-masing dan menyusunnya dalam kalender of event tersebut. “Kita dapat menyusunnya bersama-sama agar setiap hari dalam satu tahun penuh kita menggelar atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan,” harap dia.

Pada kesempatan itu, Hariyadi menuturkan dalam rangka pengembangan optimalisasi destinasi wisata, maka PHRI mendukung sepenuhnya upaya pemerintah untuk mengembangkan 10 destinasi wisata yang di antaranya Kepulauan Seribu, Wakatobi, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur dan Morotai. “Pengembangan destinasi dan atraksi wisata menjadi satu mata rantai yang tidak terpisahkan dalam usaha hotel dan restoran,” tutup dia. RED-MB