Gianyar, )Metrobali.com)
Pemkab Gianyar menyiapkan hotel berbintang untuk tempat karantina pekerja migran Indonesia (PMI) asal Gianyar, sejumlah hotel berbintangpun dijejaki kerjasama oleh Pemkab Gianyar. Salah satunya adalah Hotel Maxone di Desa Pangosekan Ubud. Bahkan, Bupati Gianyar I Made Mahayastra meninjau langsung kondisi hotel ini, Rabu (15/4/2020).
Mahayastra saat ditemui di sela-sela peninjauan mengatakan bahwa dalam situasi seperti ini, PMI yang datang haruslah dikarantina ditempat yang nyaman, “Dalam situasi seperti ini, kita hurus memanusiakan warga kita yang datang dari bekerja di luar negeri, mereka biasanya tidur ditempat yang nyaman, ketika datang tidak mungkin kita isolasi mereka ditempatkan seolah-olah harus dikucilkan,” ujarnya.
Politikus asal Desa Malinggih Payangan ini mengatakan bahwa hampir semua hotel yang dijejaki untuk kerjasama merupakan hotel berbintang tiga hingga berbintang empat. “kita masih terus menjejaki dengan hotel-hotel yang mau diajak bekerjasama,” tuturnya.
Kerjasama dengan hotel-hotel ini dikatakan merupakan langkah antisipasi membludaknya kedatangan PMI oleh Pemkab Gianyar, “Bagi pengusaha hotel lokal bila mau kita juga akan ajak kerjasama, mengingat tempat karantina yang kita miliki di Bedulu cukup kecil dan tidak bisa menampung banyaknya PMI yang akan datang,” ucapnya.
Sedangkan Manager Hotel Maxmone, Erlina menvafakan bahwa terdapat sebanyak 65 kamar yang ada di hotel Maxmone dan 60 diantaranya akan digunakan sebagai tempat karantina sesuai dengan kerjasama dengan Pemkab Gianyar, “Ada sekitar 65 kamar di hotel kami, 60 digunakan untuk karantina, sisanya untuk tenaga madis” ungkapnya.
Pihaknya mengakui hanya mengakomodir kamar saja, untuk makanan adalah tanggung jawab Dinas Sosial. Bahkan untuk pelayanan, pihak hotel tidak melibatkan pekerja Daily Worker (DW). “karyawan DW tidak kami gunakan, kami hanya pakan head saja dalam pelayanannya nannti,” pungkasnya. (Ctr)