Denpasar (Metrobali.com) –

Pameran bahan bangunan terbesar Home Deco Expo Bali 2025 akan digelar pada 21-24 Mei mendatang di Bali Sunset Convention Centre, Kuta, Badung. Event yang digelar untuk kedua kalinya ini akan diikuti oleh 100 perusahaan yang mumpuni di bidangnya masing-masing.

Ketua Panitia Otto William Halim menjelaskan bahwa tahun ini peserta berasal dari berbagai merek ternama, dengan komposisi peserta yang berbeda dari tahun sebelumnya.

“Tahun ini pastinya komposisi yang mengikuti pameran beda dan juga kita ada acara yang berbeda dari tahun lalu sound seperti yang tadi pak ketua sudah bicarakan yaitu pasar malam. Kalau produknya beda pastinya beda setiap awal tahun biasanya perusahaan itu ada ada launching produk dan itu akan mereka tampilkan di pameran kita,” ungkapnya di Denpasar, Senin (21/4/2025).

Ia menambahkan, tren tahun ini masih menonjolkan aspek sustainability, namun dengan penekanan lebih pada efisiensi biaya.

“Tahun ini masih mirip kayak gitu sama, masih sama suistanability tapi juga dengan cost efisiensi tahun ini efisien produk-produk yang bisa bersaing pastinya kenapa itu masih tonjolkan karena karena melihat kondisi yang sekarang,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia (IPPBI) Bali ini.

Lebih lanjut, Otto menekankan pentingnya kualitas dalam pemilihan produk bangunan.

“Kami peduli banget sama bagaimana pembangunan indonesia bisa berlangsung dalam situasi baik maupun lagi tidak baik-baik saja, kualitas tentunya kualitas nomor satu kita nggak mungkin menyarankan suatu produk yang asal murah tetapi tidak bisa dipakai jangka panjang,” jelasnya.

Teknologi baru juga turut ditampilkan oleh para peserta pameran sebagai jawaban atas kebutuhan pasar saat ini. Pengunjung bisa menemukan berbagai produk dari bahan utama seperti kayu, yang kini ditawarkan dengan harga lebih terjangkau berkat proses produksi yang efisien.

Pameran ini juga akan menghadirkan diskon besar hingga 60% untuk produk tertentu seperti sanitary dan material lainnya. Semakin mendekati hari terakhir pameran, diskon justru diperkirakan makin besar.

Menurut Otto, peserta pameran berasal dari perusahaan berskala nasional dan internasional, termasuk pelaku usaha dari Bali yang membawa tren nasional ke pasar lokal. “Membangun di indonesia tetap konsepnya itu mengacu pada kepedulian terhadap lingkungan tetapi dengan harga yang lebih kompetitif berlaku sangat berlaku itu berlaku nasional,” imbuhnya.

Ketua Asmindo, Mario, serta Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Bali, Ni Luh Putu Novie Christanti Adriani juga turut menyampaikan pandangan tentang tren desain tahun ini.

Novi menyampaikan, “tips untuk sebuah bangunan akan menjadi minimalis tidak terlalu banyak menggunakan dekoratif simple, clean dan minimalis sesuai fungsinya benda-benda sesuai fungsi dekoratif tidak dimasukan.”

Ia menambahkan bahwa tren 2025 mulai bergeser ke konsep maksimalisme, yakni mencampur warna dan tekstur dengan kurasi yang tepat.

“Bali, kita sudah tidak di minimalis hemat budget. Maksimalsm diperhitungkan secara benar bisa budget cuma memang ibu harus menghire arsitek karena kalau tidak akan pas,” tegasnya.

Ketua Asia Council for Small Business (ACSB), Agung Sambhara, menyampaikan akan ada 20 stand UMKM dan area bermain outdoor yang buka mulai pukul 15.00 WITA hingga malam hari.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia (IPPBI), Gomas Harun juga menyatakan pentingnya kolaborasi dan semangat “menyama braya” dalam menghadapi situasi ekonomi saat ini. “Pada saat susah kita berani promo, networking, belajar yang merubah kita akan lebih baik,” tandasnya.

Pameran ini juga didukung oleh Dewata Engineers Club yang beranggotakan 600-700 orang dari kalangan enginers di perhotelan Bali. Ketua organisasi tersebut, Arry Wibowo berharap ajang ini dapat memberi wawasan mengenai bahan bangunan dan material mebel yang cocok di Bali.

Sebagai informasi, pameran akan berlangsung setiap hari pukul 10 pagi hingga 8 malam, dan diyakini akan menjadi magnet bagi pelaku industri konstruksi, arsitektur, hingga masyarakat umum.

 

(Jurnalis : Tri Widiyanti)