Holding BUMDes Gianyar Lebarkan Sayap ke Seluruh Bali
Gianyar, (Metrobali.com)
Sukses mengayomi dan menjembatani BUMDes di seluruh desa di Gianyar, PT BUMDes Gianyar Aman kini mulai menggeliat. BUMDes ini bakal mengembangkan sayapnya ke kabupaten/kota di seluruh Bali. “Kita akan jajagi kerjasama dengan kabupaten lain,” jelas Ketua Forum BUMDes Gianyar Aman, Wayan Sukadana, Kamis (24/7/2020).
Pelebaran sayap Holdiing Gianyar Aman ini kedepannya dalam bentuk pentertaan saham oleh kabupaten yang nantinya tergabung dalam holding. “Kita jajaki kerjasama dan holding kami siap melayani di seluruh Bali,” tambah Sukadana. Sampai saat ini, Holding Gianyar ini sudah memiliki gudang di Desa Kemenuh dan Desa Tunjuk, Tabanan.
Produk yang dijual di BUMDes seperti beras, gula, sembako, produk Unilever, produk Wings dan komoditas pertanian petani Bali. “Tidak semua produk pertanian bisa masuk, pertama kami lihat kualitas dan konsistensi pengadaan barangnya, sebab bila masuk holding, barang tersebut harus tersedia konsisten,” bebernya. Produk pertanian yang sedang dijajaki adalah produk petani Kecamatan Tegalalang, seperti jeruk dan buah lainnya. Kopi bubuk Kecamatan Pupuan, termasuk kacang Mete dari Kecamatan Kubu, Karangasem. “Masih banyak potensi produk pertanian lokal yang bisa masuk di holding, asal kualitas dan konsisten, pasti bisa masuk holding,” tambahnya.
Dikatakan Sukadana, seluruh Desa di Gianyar yang mengelola BUMDes kini sudah tergabung dalam Holding Bumdes, sehingga barang dagangannya diambil dan diantar oleh Holding. “Artinya, BUMDes yang ada di desa, seluruh barang dagangannya berasal dari holding yang dikelola bersama melalui Holding Gianyar Aman,” beber Sukadana.
Sebelumnya, dari 57 desa yang sudah memiliki BUMDes, sebanyak 50 desa bergabung untuk membentuk BUMDes Gianyar Aman Sejahtera. Masing-masing desa mengeluarkan modal/saham sebesar 50 juta dan mendapat bekerjasa dengan PT Mitra BUMDes Nasional dengan suntikan dana Rp 550 juta. Dikatakannya lagi, BUMDes yang ada di tiap desa diwajibkan menampung produk-produk local yang memiliki nilai jual. “Yang jelas produk local harus ditampung di BUMDes, namun produk pertanian ini juga harus berkualitas dan memiliki daya saing,” tuntasnya. (Ctr)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.