Foto: HIPMI Bali Digital mengusung visi “Menjadi Integrator & Katalisator Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital di Bali.”

Denpasar (Metrobali.com)-

Walau belum resmi launching dan  diperkenalkan ke publik, HIPMI Bali Digital mulai merapatkan barisan untuk merangkul komponen atau stakeholder dalam ekosistem ekonomi digital di Pulau Dewata.

Apalagi Badan Otonom (Banom) dari HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bali ini memang mengusung visi “Menjadi Integrator & Katalisator Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital di Bali.”

Salah satu elemen yang akan diajak berkolaborasi dalam rangka mengintegrasikan dan mempercepat penguatan ekosistem ekonomi digital di Bali adalah pemerintahan daerah.

“Kami akan road show ke seluruh pemerintah daerah di Bali baik Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota menemui Gubernur, hingga Bupati/Walikota,” kata Ketua HIPMI Bali Digital I Made Artana, S.Kom., M.M., di Denpasar, Selasa (25/6/2019).

Menurut Artana semua kepala daerah punya perhatian bahwa revolusi industri 4.0 ini harus diantisipasi. Namun pemahaman kepala daerah dan jajaran ini perlu disamakaan dengan pemahaman dunia industri atau stakeholder ekosistem ekonomi digital.

“Bahasa lain revolusi industri 4.0 ini adalah ekonomi digital. HIPMI Bali Digital ingin menjadi partner pemerintah daerah dalam mempersiapkan revolusi industri 4.0 ini,” ungkap Artana.

Kolaborasi Hadapi Revolusi Industri 4.0 dan Kuatkan Ekosistem Ekonomi Digital

Dikatakannya dalam berbagai acara pemerintah atau seminar-seminar, jajaran pemerintah daerah selalu bicara revolusi industri 4.0. Namun bagaimana pengejawantahan dan implementasinya, hal ini yang masih sumir, masih berada di awang-awang.

“Ini kita tawarkan bagaimana bentuk riilnya revolusi industri 4.0 atau menghadapi ekonomi digital,” kata Artana yang juga Ketua STMIK Primakara (technopreneurship campus terbaik di Indonesia yang beralamat di Jalan Tukad Badung No. 135 Denpasar).

HIPMI Bali Digital akan mencoba menyadarkan pemerintah daerah bahwa penguatan ekosistem digital atau kesiapan menghadapi revolusi industri 4.0 harus dikerjakan bersama-sama semua komponen.

Tidak bisa satu komponen ekosistem malah cuek atau hanya beretorika tanpa aksi nyata ketika komponen lainnya berjuang keras seperti “berdarah-darah” membangun pondasi ekosistem ekonomi digital di Bali.

“Kami  tawarkan ke pemerintah daerah kerjasama, kolaborasi bersama-sama menghadapi revolusi industri 4.0. Kami ingin jadi partner pemerintah merancang dan megeksekusi progam integrasi dan akselerasi ekosistem ekonomi digital di Bali,” imbuh Artana.

Sebab peran pemerintah daerah sangat vital dalam ekosistem ekonomi ini. “Misalnya jangan sampai malah keluarkan aturan yang membunuh startup digital dan membuat air di ekosistem ekonomi digital ini keruh,” imbuh Artana yang juga pengusaha muda visioner yang telah lebih dari 20 tahun bergerak dalam bidang IT, mulai dari Software Development, IT Consulting hingga Internet Service Provider (ISP).

Jadikan Bali Pusat Ekonomi Digital

Dengan mengusung visi “Menjadi Integrator & Katalisator Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital di Bali,” HIPMI Bali Digital menjadi salah satu harapan baru untuk menjadikan Bali sebagai pusat ekonomi digital di Indonesia bahkan Asia Tenggara.

Sebagai integrator, HIPMI Bali Digital ingin menempatkan diri sebagai penyambung dan merangkul semua komponen yang ada di dalam ekosistem untuk dapat bergerak secara sinergis.

“HIPMI Bali Digital juga ingin menempatkan diri sebagai katalisator yang mempercepat pengembangan ekosistem ekonomi digital di Bali,” imbuh Artana Artana yang merupakan Juara I Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2017.

Sebagai Badan Otonom, organisasi ini menginduk ke HIPMI Bali dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum HIPMI Bali, namun organisasi ini bekerja secara mandiri. Kenggotaan HIPMI Bali Digital terdiri dari pelaku, pemerhati dan peminat bisnis digital, baik dari anggota HIPMI maupun non-anggota HIPMI.

Kehadiran HIPMI Bali Digital didasari oleh begitu pesatnya gelombang ekonomi digital telah hadir dalam beberapa tahun belakangan ini dan menyebabkan banyak sekali perubahan bahkan disrupsi.

Digitalisasi terjadi pada hampir semua sendi kehidupan. Banyak bisnis yang terdampak, banyak peluang baru yang dimunculkan dan banyak pula tantangan yang harus dihadapi.

Keberadaan HIPMI Bali Digital ini diharapkan mampu menjadi komponen penting dalam pembentukan ekosistem ekonomi digital di Bali. Keberadaan ekosistem yang mendukung adalah syarat mutlak agar bisnis digital di sebuah daerah dapat berkembang secara sehat.

“Bersama HIPMI Bali Digital mari kita bangun ekosistem ekonomi digital di Bali,” ajak Artana yang juga tercatat sebagai  peraih Technopreneur Award dari Majalah M&I dan salah satu dari 40 orang berusia di bawah 40 tahun Penggerak Masa Depan Pulau Dewata versi Majalah M&I. (wid)