Denpasar (Metrobali.com)-

Banyaknya penyimpangan dalam berpakaian adat ke pura yang tidak sesuai dengan pakem adat ke pura terutama pada anak-anak muda membuat PKK Kota Denpasar lebih gencar mensosialisasikan berpakaian adat ke pura sesuai pakem. “Sosialisasi seperti ini sudah sering dilakukan, namun kali ini lebih fokus pada siswa sekolah di Kota Denpasar,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra yang didampingi Wakil Ketuanya Ny. Antari Jaya Negara dan Ny. Kerti Rai Iswara ditemui di sela-sela pelatihan, Kamis (29/8) di aula Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.

Pelatihan yang berlangsung sehari tersebut diikuti 200 orang peserta dari anak-anak sekolah. Pada pelatihan tersebut juga di praktekan cara memakai kain ke pura yang benar serta menata rambut yang rapi. Penyimpangan berpakaian adat ke pura seperti mengenakan kain di atas lutut serta berpakaian kain brokat oleh kaum putri perlu mendapatkan perhatian. Sedangkan untuk kaum putra juga terjadi penyimpangan dengan mengenakain kain hampir sejajar dengan lutut. “Untuk itu kami menyasar anak-anak SMP, SMA/SMK  yang selama ini sering terlihat berpakaian adat ke pura tidak sesuai dengan pakem,” ujar Ny. Selly.

Disamping itu Ny. Selly mengaku sengaja mengajak guru-guru BP setiap sekolah agar turut memberikan perhatian terhadap pakaian anak-anak terutama dalam berpakaian ke pura. Melalui pelatihan ini diharapkan para peserta pelatihan dapat menerapkan cara berpakaian sesuai dengan pakem yang ada. Ny. Selly juga mengharapkan para peserta dapat mengetok tularkan pada teman-teman lainnya sehingga cara berpakaian ke pura tidak lagi ada penyimpangan yang dapat berpengaruh negatif. Lebih lanjut Ny. Selly menambahkan generasi muda jaman sekarang boleh mengikuti perkembangan mode berpakaian namun hanya dilaksanakan dalam upacara resepsi atau menghadiri upacara perkawinan.

Sementara nara sumber pelatihan ini dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Agung, AA Ayu Ketut Agung mengatakan untuk berpakaian ke pura tidak ada aturan baku.  Karena tujuan untuk sembahyang ke  Pura untuk itu harus berpakaian sopan dan tidak berpakaian tidak tembus pandang. Tidak hanya berpakaian juga mulai dari penataan rambut harus rapi. Sedangkan untuk pakaian brokat hendaknya hanya di pakai saat pesta.  “Kami sangat mengapresiasi PKK Kota Denpasar yang terus gencar melaksanakan sosialisasi cara berpakaian ke pura yang benar sesuai pakemnya terhadap generasi muda,” ujar AAA Ketut Agung. Lebih lanjut Ia berharap dengan seringnya dilaksanakan pelatihan semacam ini para generasi muda semakin paham akan berpakaian ada ke pura yang benar.

Salah seorang peserta pelatihan I Gst AA Inten Saraswati dari SMAN 1 Denpasar mengaku sangat senang mengikuti pelatihan semacam ini. Karena menurutnya benar-benar mengetahui cara berpakaian ke pura sesuai dengan pakemnya. Selama ini Ia mengaku hanya mengikuti tren yang berkembang sekaranga ini.  Dengan adanya pelatihan seperti ini menjadi suatu pengetahuan tambahan bagaimana cara berpakaian ke pura yang benar. GST-MB