Kremasi Kertha Semadi

Jembrana (Metrobali.com)-

Menghindari terjadinya konflik adat khususnya terkait kematian (pengabenan), dalam waktu dekat di Kabupaten Jembrana akan dibangun tempat pembakaran jenasah (kremasi). Sebelunya, di Denpasar dan Badung juga ada perkumpulan Kematian Kertha Semadi. Jadi perkumpulan ini melayani warganya kalau ada yang meninggal dengan proses kremasi.

Krematorium ini rencananya diberuntukan bagi semua umat Hindu di Jembrana yang tidak terdaftar (masuk) dalam suka duka banjar atau desa adat, termasuk yang tinggal diperantauan seluruh Indonesia dan luar negeri.

Rencana pembanguan Krematorium tersebut digagas oleh 13 desa pakraman se-Kecamatan Mendoyo yang tergabung dalam Yayasan Hindu Dharma Wicaksana. Direncanakan tahun 2015 mendatang pembangunan krematorium sudah terwujud.

Ketua Yayasan Hindu Dharma Wicaksana Jembrana I Nengah Winastra dikonfirmasi Minggu (3/8) mengatakan tujuan dibangunnya tempat pembakaran jenasah (kremasi) ini adalah untuk membantu umat Hindu yang tidak masuk adat desa pakraman. Hal tersebut biasanya dialami oleh warga perantauan. “Mereka yang merantau pada umumnya tidak ikut dalam kegiatan suka duka desa pakraman. Sehingga ketika meninggal sering muncul komplik terkait setra. Ini yang kami antisipasi. Jujur kami sedih ketika mendengar terjadi konflik adat (setra)” ujarnya.

Rencana tersebut menurutnya telah mendapatkan respon positif dari tokoh-tokoh Hindu di Bali, termasuk di Indonesia. Kini pihaknya masih mencari lahan yang tepat. Pasalnya pihaknya juga harus memperhatikan beberapa hal termasuk awig desa. MT-MB