Ida Bagus Dedy Januartha 1jpg
Buleleng (Metrobali.com)-
Tabir pembunuhan korban Putu Suwastika alias lalut (34) warga Banjar Dinas Tengah, Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu yang terjadi tiga minggu lalu di depan Hotel Grand Surya (HGS) Seririt, Buleleng, Bali hingga kini masih terus berlanjut pemeriksaan saksi. Pihak kepolisian saat ini melakukan pengembangan dengan melakukan proses penyidikan dengan memeriksa 22 orang saksi dan menetapkan dua orang tersangka. Diantaranya, GS, security hotel, warga Banjar Jeroan, Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali dan ES alias D, pengunjung hotel warga Banjar Sibang, Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali.”Kami masih terus berupaya mengembangkan kasus pembunuhan tersebut. Tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain di luar dua tersangka yang telah ditetapkan” Demikian dikatakan Kapolsek Seririrt, Kompol Ida Bagus Dedy Januartha.”Sampai saat ini kami masih terus melakukan pengembangan. Kita masih terus bekerja untuk mengungkapnya. Dari 22 saksi yang kami periksa masih belum ada yang mengarah ke tersangka,” imbuhnya.
Dalam proses penyidikan tersebut, beredar rumor bahwa owner HGS terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Namun setelah dikonfirmasi, owner HGS, Putu Singyen membantah dengan keras bahwa dirinya itu tidak terlibat dalam kasus pembunuhan di depan hotel yang dikelolanya. “Saya tidak terlibat, malahan dengan adanya kasus pembunuhan didepan hotel, sangat merugikan pihak kami. Karena setelah kejadian terbunuhnya korban Putu Suwastika didepan hotel, hotel kami sempat menjadi sepi. Jadi saya mendorong dan mendukung agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan itu” terangnya
Lebih lanjut ia mengatakan, meskipun terus merugi, pihaknya enggan menutup tempat usahanya tersebut. Sebab, Grand Surya mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 20 juta per bulan. Disamping itupula mampu menyerap tenaga kerja lokal di Seririt ini”HGS didirikan untuk membantu pembangunan di Buleleng terutama dibidang PAD yang perbulannya kami kena pajak Rp 20 juta. Begitu juga tenaga kerja kami serap dari lokal Seririty ini” pungkas Singyen. GS-MB