Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa optimistis masyarakat mampu beradaptasi dengan kenaikan harga bahan bakar minyak yang diumumkan secara resmi pada Jumat (21/6) malam.

“Pemerintah mengantisipasi dampak langsung dari kenaikan harga BBM dengan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) selama empat bulan. Setelah itu, saya yakin masyarakat akan mampu menyesuaikan diri setelah daya beli berangsur normal,” kata Hatta di Jakarta, Sabtu (22/6).

Menurut Hatta, pemerintah telah berpikir masak-masak dan melalui berbagai skenario untuk menaikkan harga BBM yang dinilai akan menyelamatkan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013.

“Pemerintah menyadari bahwa masayarakat miskin akan terkena dampak langsung dari perubahan harga BBM yang mengakibatkan daya beli mereka berkurang,” kata dia.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan kompensasi berupa BLSM sebesar Rp150 ribu selama empat bulan kepada masyarakat miskin yang terhimpun sebagai pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) di 14 kabupaten/kota di Jakarta, Palembang, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjar masih, Solo, Makasar dan Ambon.

Selama empat bulan tersebut, Hatta mengatakan pemerintah berharap dapat menopang dampak limbung yang dialami masyarakat terhadap kenaikan harga-harga setelah harga BBM premium dari Rp4.500 menjadi Rp6.500 dan solar dari Rp4.500 menjadi Rp5.500.

“Kenaikan harga BBM akan langsung berdampak pada ongkos angkutan umum dan kalau angkutan umum naik, harga barang juga naik. Tapi dampak ‘shock’ masyarakat terhadap kenaikan harga itu hanya sementara,” kata dia.

Hatta juga meyakini belanja Pemilu 2014 yang telah dimulai sejak 2013 ini juga akan memberikan kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat yang nantinya akan mengembalikan daya beli masyarakat ke posisi normal.

“Sifatnya sementara, tiga sampai empat bulan, pemerintah yakin masyarakat mampu menyesuaikan diri,” kata dia.

Terlebih lagi, Hatta menambahkan berdasarkan pengalaman Indonesia dalam menghadapi dampak kenaikan harga BBM pada 2005 dan 2008, pada kenaikan di 2013 ini, masyarakat akan lebih cepat dalam beradaptasi.

“Selain itu, pemerintah juga terus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga negara lainnya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi agar terus terjaga,” kata dia. INT-MB